Habiskan 1 Triliun Dalam Karir Politiknya, Sandiaga: Kalau untuk Kebaikan Gak Boleh Kapok

- 24 November 2020, 20:46 WIB
Sandiaga Uno berkunjung ke kediaman Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo.
Sandiaga Uno berkunjung ke kediaman Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo. /tangkap layar yotube sandiaga/


MANTRA SUKABUMI - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga pernah menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto, Sandiaga Uno membongkar biaya yang ia keluarkan dalam karir politiknya.

Hal itu disampaikan Sandiaga saat ia bertandang ke kediaman ketua MPR RI Bambang Soesatyo beberapa waktu lalu.

Pertama, ia menjelaskan kronologis bagaimana dirinya bisa dipilih sebagai calon wakil presiden oleh Prabowo Subianto.

Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Habib Rizieq Diciptakan Jokowi: Setelah Terkenal Bingung Ngatasinya

Baca Juga: Kabar Gembira, Kemnaker Cairkan BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5 Gelombang 2, Buruan Cek

Sandiaga Uno menjelaskan pada saat itu dirinya tengah berada di Moskow, Rusia, bersama dengan kepala daerah lainnya dalam kesempatan kunjungan kerja karena ada kerja sama jangka panjang dengan Rusia.

"Tiba-tiba saya lagi di rumah Pak Dubes, dapat telepon bahwa diminta segera pulang. Padahal seharusnya saya masih di sana seminggu lagi," katanya seperti dilihat mantrasukabumi.com dari kanal Youtube Bamsoet Channel pada Selasa, 24 November 2020.

Saat itu dirinya pun bertanya kepada Prabowo Subianto ada perihal apa, ternyata dirinya diminta untuk membantu berbicara dan mengonsolidasikan koalisi yang saat itu mau dibentuk pencalonan Prabowo Subianto sebagai capres.

"Langsung pulang besoknya, itu kan perintah bos, tapi Alhamdulullah pekerjaannya memang sudah selesai," lanjutnya.

Baca Juga: Mengejutkan Mendagri Terbitkan Intruksi Tentang Pencopotan Kepala Daerah yang Langgar Prokes

Ia mengaku begitu mendarat dirinya langsung diminta untuk menghadap beberapa tokoh.

"Begitu darat saya langsung diminta menghadap Pak Amien Rais, setelah Pak Amien Rais saya diminta menghadap Pak Habib Salim untuk berbicara terkait koalisi, setelah itu saya diminta untuk menghadap Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan ketemu teman-teman dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Presiden PKS Pak Sohibul Iman," bebernya.

Sandiaga Uno juga mengatakan saat itu terjadi kebuntuan, karena masing-masing pihak mengajukan calon wakil presiden. Hingga H-4 mengadakan pembicaraan dengan Partai Demokrat.

"Singkat cerita di satu malam sebelum pendaftaran tersebut, kebetulan saya lagi tugas Wagub menyiapkan Asian Games, karena saat itu saya pikir sudah selesai saya meyakinkan PAN untuk bergabung, kemudian dari PKS juga sambutannya baik, waktu itu kebetulan saya lagi tugas meninjau venue Asian Games," lanjutnya.

Baca Juga: Anak dan Menantu Habib Rizieq Diperiksa Polda Metro Jaya, Secara Mengejutkan Fadli Zon Katakan Ini

Sandiaga saat berada di Venue Asian Games tersebut juga bertemu dengan Erick Thohir yang kemudian menanyakan perihal itu.

"Waktu itu mas Erick bisik-bisik, sudah final belum, denger-denger elu kata Erick saat itu," bebernya.

Namun setelah diumumkan pada malam harinya, ia melihat semua teman-teman semangat. Dirinya kemudian memutuskan berdiakusi dengan pihak keluarga.

"Pada saat itulah saya putuskan dan setelah berdiskusi juga dengan keluarga bahwa kita kalau ingin menunjukkan kesungguhan dalam berpolitik harus all out," katanya.

Baca Juga: Copot 900 Baliho Habib Rizieq, Fadli Zon: Pangdam Jaya Akan Dikenang Pemenang Perang Baliho

"Saya sampaikan ke teman-teman dari PAN, PKS bahwa saya akan all out jika ini memang amanah diberikan kepada saya, dan untuk membuktikan keaungguhan ini saya akan mundur dari jabatan Wakil Gubernur, saya gak mau prosesi pencalonan Wapres ini sebagai coba-coba, jadi saya all out," tegasnya.

Bamsoet juga bertanya kepada Sandiaga Uno terkait biaya yang dihabiskan dirinya untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2019 dan Pilkada.

"Total dalam 2 tahun berpolitik, Waktu di Pilpres itu sekitar 600 kalau tidak salah, kemudian saat Pilgus sekitar 300, jika ditotal sekitar 1 triliun," jawabnya.

Mendengar hal tersebut, Bamsoet menyebutkan bahwa ternyata apabila ingin berpolitik itu mahal.

Baca Juga: Komentari Ucapan Nikita Mirzani, Buya Yahya: Kita Harus Sedih, Imannya Sudah Hilang

Baca Juga: Jangan Lewatkan ILC Malam Ini 24 November 2020, Bisakah Gubernur Dicopot?

"Mahal bagi pemula kayak saya," ujar Sandiaga Uno.

Bamsoet menanyakan kepada Sandiaga Uno apakah dirinya merasa kapok untuk berpolitik.

"Kalau saya melihat ini sebagai jalur pengabdian. Saya melihat bahwa politik ini sesuatu yang mestinya kita gunakan sebagai kendaraan untuk memperbaiki dan membangun bangsa, jadi kalau untuk kebaikan dan membangun bangsa ya tidak boleh kapok" pungkasnya.**

Editor: Andriana

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x