Aktivis KAMI ini Dibungkam Karena Dianggap Ancaman, Habib Rizieq Melawan Tuntut Kebebasan

- 28 November 2020, 19:30 WIB
Syahganda Nainggolan. /tvOne/ galamedia
Syahganda Nainggolan. /tvOne/ galamedia /

MANTRA SUKABUMI - Sosok Syahganda Nainggolan nampaknya sudah tak asing di platform media sosial.

Aktivis  Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) ini ditangkap oleh pihak Siber Bareskrim POLRI pada, Selasa, 13 Oktober 2020 karena diduga melanggar UU ITE. Syahganda Nainggolan diamankan di rumahnya yang ada di kawasan Depok, Jawa Barat.

Imam Besar organisasi Front Pembela Islam (FPI) , Habib Rizieq mengenal sosok Syahganda Nainggolan sebagai sosok seorang revolusioner yang pantang menyerah, serta sosok yang tak akan padam semangat juang dan pemikirannya.

Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020

Baca Juga: Cek Fakta: Tommy Soeharto Ancam yang Berani Ganggu FPI Akan Berhadapan dengan Keluarga Cendana

Jumat, 27 November 2020, Habib Rizieq diberi kesempatan oleh Presidium KAMI untuk memberikan sambutan dalam acara peluncuran dan bedah buku berjudul 'Pemikiran Sang Revolusioner' karya penulis dr. Syahganda Nainggolan.

Acara yang digelar secara daring tersebut digelar di Sekretariat KAMI Nasional Kusuma Atmaja 76 Menteng, Jakarta Pusat pada hari Jumat, 27 November 2020.

Pada kesempatan tersebut, Habib Rizieq Shihab tak tanggung-tanggung menyebut bahwa satu lawan politik yang cerdas lebih baik daripada sejuta kawan bodoh dan berpola pikir penjilat.

“Satu lawan yang cerdas dan berakal sehat jauh lebih baik daripada sejuta kawan yang bodoh dan bermental penjilat," tegas Habib Rizieq Shihab seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video di kanal YouTube Refly Harun, pada Sabtu, 28 November 2020.

Menurutnya, melalui lawan politik cerdas, pemerintah bisa bisa berintrospeksi diri, sehingga bisa memperbaiki diri dan memperkuat kelemahannya.

"Karena melalui lawan yang cerdas dan berakal sehat, rezim penguasa bisa mendeteksi kelemahan diri sejak dini sehingga bisa segera memperbaiki diri dan memperkuat sisi kelemahannya," lanjutnya.

Baca Juga: Mengejutkan, Kader NU Akhmad Sahal Sebut Habib Rizieq Shihab Rusak Citra Para Habib

Baca Juga: Inilah, 6 Dosa Orang Tua Terhadap Anak yang Paling Dibenci Allah SWT

"Sedangkan melalui kawan bodoh penjilat maka rezim penguasa tidak akan pernah tahu kelemahan diri sehingga akan semakin terpuruk dalam kehancuran,” jelas Habib Rizieq Shihab.

Selain itu, Imam Besar FPI tersebut juga menyayangkan sikap pemerintah yang menahan aktivis dan mahasiswa, yang salah satu diantaranya Syahganda Nainggolan dengan berbagai tuduhan.

“Mestinya pemerintah, rezim penguasa saat ini tidak menjadikan Syahganda Nainggolan dan kawan-kawan sebagai musuh atau sebagai ancaman, sehingga dibungkam dan dikurung," ujarnya.

Dirinya juga mengenal sosok Syahganda Nainggolan sebagai sosok seorang revolusioner yang pantang menyerah, serta sosok yang tak akan padam semangat juang dan pemikirannya.

"Dr. Syahganda Nainggolan adalah memang sang revolusioner yang tak akan padam semangat juangnya dan tidak akan mati pemikirannya hanya karena dinding penjara yang sesak," ungkap Habib Rizieq.

Menjelang akhir video, Habib Rizieq meminta peserta peluncuran dan bedah buku untuk mendoakan para aktivis yang saat ini mendekam di penjara, yang salah satunya adalah Syahganda Nainggolan.

Baca Juga: Alam Kubur Dipenuhi Kegelapan, Tapi Allah Menyinarinya dengan Sebab Sholatnya Nabi SAW

Baca Juga: Sukses Jadi Artis Papan Atas Agnes Mo Kini Miliki Jabatan Penting di Perusahaan Teknologi Eleventori

"Kita ajak semua kepada para peserta, untuk kita mendoakan semoga saudara dr. Syahganda Nainggolan dan kawan-kawan di sana, ada Bapak dr. Jumhur Hidayat, ada Anton Permana, dan masih banyak lagi aktivis-aktivis, buruh, mahasiswa, pelajar yang kritis yang saat ini mereka mendekam dalam penjara,"

Sebelum mengakhiri sambutan, Habib Rizieq Shihab berharap kepada pemerintah Indonesia agar membebaskan tanpa syarat para aktivis yang saat ini ditahan, demi terjalinnya komunikasi politik dan menghentikan kegaduhan.

"Semoga pemerintah Republik Indonesia segera membebaskan mereka tanpa syarat, sehingga membangun komunikasi politik yang bagus dengan para oposisi dalam rangka untuk stop kegaduhan," pungkasnya.**

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah