Heboh Ceramah Yahya Waloni Sebut Corona Serang Orang Munafik, Ferdinand: Jadi Anies Munafik?

- 2 Desember 2020, 06:25 WIB
Tangakapan layar ceramah ust Yahya Waloni
Tangakapan layar ceramah ust Yahya Waloni /Twitter @eLHurryKoRn

MANTRA SUKABUMI - Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan beredarnya video dari Uztadz Yahya Waloni yang menyebut virus corona hanya serang orang munafik.

Menanggapi hal itu, mantan politisi Partai Demokrat dengan nada menyindir menghubungkan kasus positifnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ferdinand lantas bertanya apakah Anies masuk dalam kategori munafik karena dia positif virus corona.

Baca Juga: Mengejutkan, Walikota Bogor Bima Arya Akhirnya Minta Maaf Setelah Didatangi Habib Mahdi Assegaf

Baca Juga: Heboh, Duta Besar Arab Saudi Bongkar Kasus Habib Rizieq Saat Berada di Makkah

Lebih jauh bahkan Ferdinand bertanya bagaimana seandainya Habib Rizieq Shihab juga positif virus corona, apakah juga termasuk munafik?

Hal itu disampaikan Ferdinand menanggapi video ceramah Ustadz Yahya Waloni yang beredar di media sosial.

"Kadi Anies masuk kategori munafik nih menurut Yahya Waloni?
Bagaimana kalau MRS ternyata positif juga? Duhhh kamu Yahya, nyerang kawan," tulis Ferdinand dikutip mantrasukabumi.com pada Rabu, 2 Desember 2020.

Sebelumnya, dalam cuplikan video yang beredar, Ustadz Yahya Waloni menyebut virus corona hanya menyerang orang munafik.

Baca Juga: Gubernur Jawa Timur Khofifah Sampaikan Kabar Sedih: Semoga Allah Angkat Penyakitnya

Baca Juga: Miris, Dewi Tanjung Tanya Kirim Tagihan Apa Peti Mati Kepada Anies Baswedan

"Sampai Indonesia pun ditakut-takuti, saya dari pertama kali datang sampai duduk disini tidak ada kalian yang pake masker itu, kenapa? Karena tidak ada yang munafik disini," ujar Waloni.

Ia melanjutkan virus corona hanya mengincar orang-orang yang munafik.

"Virus corona kalau dia datang dia incar yang munafik. Coba perhatikan, sebelum datang virus corona, Indonesia itu dikejutkan dengan munculnya ular-ular berbisa, di setiap kompleks ada ular yang datang," lanjutnya.

"Bahkan di masjid di Depok ada ular yang bersarang di mimbar masjid, kenapa bisa begitu? Allah berikan sinyal, Allah sengaja memberikan satu pengetahuan kepada kita bahwa di Indonesia ini banyak sekali ular, ular yang ada di mimbar masjid itu tinggal menunggu, mana nih ustadz-ustadz yang munafik, yang munafik itu yang suka mendatangi pintu-pintu pejabat, auka mendatangi pintu-pintu penguasa, mendatangi pintu istana presiden, nah itu munafik," bebernya.

Baca Juga: Mantan Panglima TNI Angkat Bicara Terkait Habib Rizieq Shihab yang Tolak Serahkan Hasil Swab

Beberapa waktu lalu, Yahya Waloni sempat menantang duel Tenaga Ahli Utama Kantor Staff Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang meminta polisi memproses hukum dirinya dengan Refly Harun.

Waloni juga terlihat membela Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dengan menyebut mereka yang menghina HRS sama saja dengan melukai Rasulullah.

Dalam video tersebut Waloni mengatakan mereka yang mencari kesalahan Habib Rizieq bersifat kejahatan terstruktur, masif, dan sistemik.

"Dan kemudian mengungkit-ngungkit peristiwa hukum yang boleh dikatakan hanya dibuat-buat, hanya dicari-cari kesalahannya, inilah satu kejahatan yang terstruktur, bersifat sistemik, masif," ujarnya seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Youtube Aswaja TV.

Baca Juga: Tak Penuhi Panggilan Polisi, Politisi PDIP Dewi Tanjung Akan Jemput Habib Rizieq Shihab

Dalam video tersebut, Ustadz Yahya Waloni menuturkan agar jangan sekali-kali kita mencoba untuk menghina, menjatuhkan saudra- saudara kita apalagi sampai mengancam para ulama.

“Berhati-hatilah apa yang kita buat terhadap saudara-saudara kita di dunia, kita akan berhadapan nanti di pengadilan Allah, apalagi yang kita mencoba untuk hina, mencoba untuk jatuhkan reputasinya, bahkan mengancam ulama,” ujarnya

Waloni melanjutkan ulama merupakan pewaris para Nabi, karena itulah menghina ulama sama halnya dengan melukai Rasulullah.

"Ulama itu ada pewaris dari para Nabi, menghabisi ulama sekelas Imam Besar Habib Rizieq apalagi, sama saja melukai Rasulullah SAW," lanjutnya.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Pendemo Ganggu Ibunya, Ferdinand: Ambil Langkah Tegas Pak

Kemudian, ia juga mengingatkan bahwa setiap pemimpin pasti memiliki pendukung dan juga yang tidak mendukung, apalagi kita hidup dinegara yang menganut sistem demokrasi.

“Bagi saudara yang beriman, kita sadar dalam sistem politik di negara kita, mulai dari presiden Jokowi mempunyai massa pendukung, walaupun kita hidup dalam satu lingkaran kekuasaan yang bersifat demokrasi, tetapi setiap pemimpin itu pasti ada pendukung, dan kalau ada yang mendukung, berarti ada yang tidak mendukung, prokontra itu selalu terjadi,” tuturnya.**

Editor: Andriana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah