Adanya Pandangan Berbeda Antara FPI-Polri, Musni Umar Sebut Pentingnya Ada Kekuatan Ketiga

- 9 Desember 2020, 20:58 WIB
Adanya Pandangan Berbeda Antara FPI-Polri, Musni Umar Menyebut Pentingnya Ada Kekuatan Ketiga
Adanya Pandangan Berbeda Antara FPI-Polri, Musni Umar Menyebut Pentingnya Ada Kekuatan Ketiga /Instagram.com/@musniumar



MANTRA SUKABUMI – Menanggapi padangan bersebrangan antara FPI dan Polri, Musni Umar menyebut perlu adanya kekuatan ketiga.

Kekuatan ketiga yang dimaksud Rektir UIC tersebut adalah Tim Pencari Fakta.

Musni Umar mengatakan, penting kiranya Tim Pencari Fakta dibentuk oleh pemerintah dalam rangka melakukan penyidikan secara independen.

Baca Juga: Jaga Keamanan Akun Anda dari Serangan Siber dengan Tips Berikut!

Baca Juga: Tanggapi Insiden FPI-Polisi, MUI Keluarkan 6 Poin Taklimat, Berikut Ini Isi Taklimatnya

Hal tersebut dikatakan Musni Umar melalui unggahan video di kanal Youtube miliknya, pada hari Rabu, 9 Desember 2020.

"Di masyarakat itu setidaknya ada 2, kelompok yang berbicara tentang masalah ini," ujarnya, sepertu dilihat mantrasukabumi.com dari kanal Youtube Musni Umar pada Rabu, 9 Desember 2020.

"Yang pertama, tentu kemarin kita baca pernyataan dari Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama yang mendukung penindakan terhadap 6 orang yang mengawal FPI," kata Musni Umar.

Selanjutnya, Rektor Universitas Ibnu Khaldun tersebut menerangkan bahwa ada kelompok masyarakat yang membela FPI, atas dasar pernyataan dari pihak FPI bahwa anggota FPI dilarang membawa senjata.

"Di sisi lain, kita mendengar pernyataan dari FPI, bahwa anggota FPI ini tidak memegang senjata," kata Musni Umar.

Baca Juga: Cek Fakta: Gedung Kemensos Terbakar Setelah Mensos Juliari Batubara Tersangka, Begini Faktanya

"Karena memang ada doktrin, mereka itu tidak boleh membawa senpi, tidak boleh membawa alat-alat untuk menyakiti orang," tambahnya.

Selanjutnya, menurut Musni Umar harus dibentuk Tim Pencari Fakta oleh pemerintah. Lebih lanjut, Ia mengatakan karena adanya dua pandangan yang berseberangan.

"Kita ingin kebenaran, keadilan, dan untuk menemukan itu tidak bisa dengan memegang dua pandangan yang berbeda tadi," ujar Musni.

"Nah, disinilah pentingnya ada kekuatan ketiga untuk melakukan penyidikan, untuk menemukan kebenaran," jelasnya.

Lebih lanjut, Musni Umar yang juga seorang sosiolog, menjelaskan bahwa pemberitaan terkait insiden terbunuhnya 6 Pengawal Habib Rizieq, sudah menyebar di Dunia Internasional.

Menurutnya, ketika tidak dibuatkan TPF, akan berpengaruh pada upaya Indonesia untuk menghadirkan kepercayaan Internasional.

Baca Juga: Kritisi Polemik Kasus Ustadz Maaher, Putri Mendiang Gus Dur: Kalo Sekali Dua Kali Itu Namanya Khilaf

"Kalau kita tidak melakukan atau mau bentuk TPF ini, bisa-bisa berpengaruh kepada upaya kita untuk menghadirkan kepercayaan publik Internasional," katanya.

"Apa lagi dalam suasana seperti ini, kita memerlukan dukungan Internasional untuk menangani pandemi Covid 19 dan juga menangani masalah ekonomi," pungkasnya.

Di akhir video, Musni Umar menegaskan bahwa pemerintah harus membentuk TPF. karena untuk membuka tabir dari peristiwa tersebut, agar ditemukan kebenaran dan masyarakat mendapat informasi yang benar.**

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah