HUT Ke-83 Antara Luncurkan Buku Indonesia Bergerak 1900-1942, Kemendikbud: Tiga Poin Penting

- 14 Desember 2020, 11:18 WIB
HUT Ke-83 Antara Luncurkan Buku Indonesia Bergerak 1900-1942, Kemendikbud: Tiga Poin Penting
HUT Ke-83 Antara Luncurkan Buku Indonesia Bergerak 1900-1942, Kemendikbud: Tiga Poin Penting /Humas Pemalang/

MANTRA SUKABUMI – Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA meluncurkan buku Indonesia Bergerak 1900-1942 yang berisi foto-foto sejarah hasil kurasi Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA).

Buku Indonesia Bergerak 1900-1942 dihimpun dari sejumlah sumber sekaligus dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-83 kantor berita Antara.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Hilmar Farid mengatakan dalam buku Indonesia Bergerak tersebut terdapat tiga poin penting.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun, Shopee Hadirkan Stray Kids dan GOT7 dalam TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale

Baca Juga: Inilah Hasil Rekonstruksi 53 Adegan Penembakan 6 Pengawal Habib Rizieq yang Dilakukan Mabes Polri

"Melalui buku Indonesia Bergerak dan pameran ini, kita bisa belajar bersama tentang apa yang ada dalam sejarah pergerakan kita sejak 1900 sampai 1942," kata Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA Akhmad Munir saat diskusi daring yang dipantau di Jakarta, dikutip mantarsukabumi.com sebagaimana dilansir antaranews.com, Minggu, 13 Desember 2020.

Ia mengatakan tentunya masih banyak hal-hal yang belum terekspos atau tersiar melalui media cetak, tulisan, foto, televisi maupun radio. Melalui pameran tersebut, sejarah perjalanan dan pergerakan bangsa dapat ditampilkan kembali.

"Melalui peluncuran buku ini kita bisa memperkenalkan kepada masyarakat, khususnya generasi muda bahwa kita memiliki sebuah zaman dan era di zaman pergerakan sampai sekarang ini jalannya kesejarahan bangsa," katanya.

Sementara itu, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid mengatakan dalam buku Indonesia Bergerak tersebut terdapat tiga poin penting.

"Pertama, fotografi atau image termasuk juga grafis merupakan sumber sejarah," kata Dirjen Kebudayaan Kemendikbud itu.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah