MANTRA SUKABUMI - Aksi demo 1812 merupakan respon pendukung dan simpatisan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dengan tuntutan pembebasan sang Habib.
Para pendukung dan simpatisan dari berbagai daerah berbondong-bondong berdatangan dari tiap daerah menuju Istana.
Bahkan dibeberapa perbatasan daerah polisi mendapati beberapa simpatisan yang hendak demo membawa senjata.
Baca Juga: Kampanye ShopeePay Rp1 Cetak Rekor Baru, Lebih dari 100.000 Voucher Terjual pada 12 Menit Pertama
Baca Juga: Kemarin Ucapkan Bela Sungkawa ILC, Hari Ini Fadli Zon Puji Presiden Rusia Vladimir Putin
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Bidang Komunikasi dan Media Masa, Prof. Dr. Drs. Henry Subiakto, S.H., M.Si., berikan memberikan komentar berikut.
"Saya scr pribadi kasihan dg orang2 yg benar2 ingin bela agama hingga demo ke Jakarta. Bnyk yg tak sadar kalau mrk dimanfaatkan oleh aktor2 politik, yg memprovokasi & mengeksploitasi fanatisme agama & kekecewaan politik mrk lwt propaganda yg terus menerus dg info2 yg menyesatkan.", kata Henry seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @henrysubiakto pada Sabtu, 19 Desember 2020.
Saya scr pribadi kasihan dg orang2 yg benar2 ingin bela agama hingga demo ke Jakarta. Bnyk yg tak sadar kalau mrk dimanfaatkan oleh aktor2 politik, yg memprovokasi & mengeksploitasi fanatisme agama & kekecewaan politik mrk lwt propaganda yg terus menerus dg info2 yg menyesatkan.— Henry Subiakto (@henrysubiakto) December 18, 2020
Sebelumnya, Staf Ahli Kominfo Prof. Henry memberikan pandangan terkait demo yang yang dilakukan oleh simpatisan FPI tersebut.
"Demo bukan memaksa negara harus mengikuti kehendaknya, sampai bawa2 senjata. Demo yg memaksa itu melanggar hukum & tdk menghargai rakyat lain yg tdk ikut dan tdk mendukung", cuit Prof Henry menambahkan.