MANTRA SUKABUMI – Tepat di hari ibu, Mantan Politikus Partai Demokrat juga Ferdinand Hutahaean memberikan pesan pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ferdinand menulis pesan seolah ibu Anies bertanya mengenai aliran uang Fee E Formula Rp.560 Miliar yang raib merugikan negara.
Pesan tersebut ditulis Ferdinand melalui akun twitter pribadinya @FerdinandHaean3 pada 23 Desember 2020.
Baca Juga: ShopeePay Hadirkan Super Online Deals untuk Sambut Momen Akhir Tahun di Era New Normal Jadi Bermakna
Baca Juga: Presiden Jokowi Angkat Enam Menteri Baru, Najwa Shihab Soroti Khusus Menteri Yang Satu Ini
"Kata Ibu kira2 begini : “Nak.., tolong jelaskan kepada publik, uang Rp.560 Miliar Formula E itu kemana saja ditransfer? Atas nama siapa di bank mana? Supaya jangan sampai nanti rahim ibu disebut orang rahim yg melahirkan koruptor. Tolong nak jelaskan..!", cuit Ferdinand seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @FardinandHaean3 pada Rabu, 23 Desember 2020.
Sebelumnya, Ferdinand mengucapkan selamat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI yang berhasil menangkap menteri Edhy Prabowo dengan dugaan kasus korupsi ecek-ecek suap benih lobster.
Ucapan tersebut diunggah Ferdinand Hutahaean lewat akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Rabu, 25 November 2020.
Baca Juga: Irma Nasdem Tak Terima Sandiaga Uno Jadi Menteri, Faizal Assegaf: Kekanak-kanakan, Nora dan Ngawur
Perlu diketahui bahwa menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap KPK di Bandara Soekarno-Hatta dini hari pada Rabu, 25 November 2020.
Diketahui juga bahwa penangkapan menteri Edhy Prabowo dipimpin langsung oleh penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Dalam hal ini, Ferdinand juga berharap semoga KPK dengan tim yang dipimpin Novel Baswedan bisa turun ke Pemprov DKI Jakarta untuk memeriksa aliran uang Fee E Formula Rp.560 Miliar yang raib merugikan negara. Tambahnya, Dia mengatakan bahwa itu korupsi.
“Saya ucapkan selamat kepada @KPK_RI yang berhasil menangkap sosok besar (menteri) dengan korupsi ecek-ecek suap benih lobster", tulis Ferdinand, seperti mantrasukabumi.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Rabu, 25 November 2020.
Baca Juga: Innaa Lillaahi, Tepat Dihari Ibu Menkopolhukam Mahfud MD Berikan Berita Duka Mendalam, Ada Apa?
Sy ucapkan selamat kpd @KPK_RI yg berhasil menangkap sosok besar (menteri) dgn korupsi ecek2 suap benih lobster.
Semoga KPK, bung Novel Baswedan jg memimpin timnya turun ke Pemprov DKI Jakarta memeriksa aliran uang fee E Formula Rp.560 M yg raib merugikan negara. Ini korupsi..!— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) November 25, 2020
Baca Juga: Tidak Sedih Dicopot Jokowi, Wishnutama: Alhamdulillah Mas Sandiaga Uno Terpilih Gantikan Saya
Namun Fersinand juga menyebut agar KPK memeriksa juga aliran dana Fee E Formula yang dinilai dirinya lebih besar ketimbang korupsi suap benih lobster.
"Semoga KPK, bung Novel Baswedan juga memimpin timnya turun ke Pemprov DKI Jakarta memeriksa aliran uang Fee E Formula Rp.560 M yang raib merugikan negara. Ini korupsi!” tulis Ferdinand.
Selanjutnya, Ferdinand Hutahaean juga menyampaikan bahwa dirinya lebih suka melihat penangkapan Menteri Edhy Prabowo selaku orang yang paling dekat secara politik dengan Prabowo Subianto.
Dalam hal ini, Ferdinand mengatakan Bahwa Novel Baswedan memimpin timnya fokus pada korupsi ecek-ecek suap, tetapi diam tentang Fee E Formula yang ratusan miliar raib tanpa hasil. Tambahnya, Ferdinand menanyakan siapa yang diuntungkan secara politik.
Baca Juga: Fadli Zon Sebut Menteri Dilantik Pada Rabu Pon Wuku Bolo, Faizal: Tahayul, Ko Masih Percaya Ramalan
Saya politisi, mk sy lbh suka melihat penangkapan EP Menteri KKP yg org paling dekat @prabowo secara politik.
Novel Baswedan memimpin timnya fokus pd korupsi ecek2 suap tp diam ttg fee e formula ratusan milliar yg nyata2 raib tanpa hasil.
Siapa yg diuntungkan secara politik?— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) November 25, 2020
Baca Juga: Tiga Sekawan Lulusan Universitas AS Jadi Menteri, Politisi Senior Partai Demokrat Bilang Begini
“Saya politisi, maka saya lebih suka melihat penangkapan EP Menteri KKP yang orang paling dekat Prabowo Subianto secara politik. Novel Baswedan memimpin timnya fokus pada korupsi ecek-ecek suap tapi diam tentang Fee E Formula ratusan milliar yang nyata-nyata raib tanpa hasil. Siapa yang diuntungkan secara politik?” cuitan Ferdinand.***