Tak Disangka, Ternyata Inilah Alasan Media Asing China Soroti Salah Satu Menteri Baru Jokowi

- 24 Desember 2020, 21:27 WIB
Jokowi Reshufflle 6 Menteri mendapatkan sorotan dari media asing terkait lonjakan kasus covid-19
Jokowi Reshufflle 6 Menteri mendapatkan sorotan dari media asing terkait lonjakan kasus covid-19 /Tangkapan layar Independent/

MANTRA SUKABUMI – Tak Disangka, ternyata inilah alasan media asing China menyoroti salah satu menteri baru kabinet Indonesia Maju.

Seperti yang diketahui sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo telah mengganti enam menteri nya di Kabinet Indonesia maju.

Dan ternyata, Media Internasional asal China, South China Morning Post (SCMP) tersebut menyoroti salah satu kementerian yaitu kementerian kesehatan yang menangani kasus pandemi Covid-19 di Indonesia yang masih berlanjut.

Baca Juga: ShopeePay Hadirkan Super Online Deals untuk Sambut Momen Akhir Tahun di Era New Normal Jadi Bermakna

Baca Juga: Afghanistan Akan Damai dengan Taliban, Jusuf Kalla Segera Lapor ke Ma’ruf Amin

Menteri Kesehatan yang sebelumnya dipegang oleh Terawan Agus Putranto yang dinilainya kontroversial.

Kini telah digantikan oleh Budi Gunadi Sadikin tersirat sebuah keraguan terhadapnya yang dinilai memiliki latar belakang tidak relevan, nah itulah yang menjadi alasan media asing tersebut menyoroti salah satu menteri baru.

Sorotan media asing asal China terhadap pergantian enam menteri Indonesia Kabinet Joko Widodo ini dikutip mantrasukabumi.com dari scmp.com pada Kamis, 24 Desember 2020.

Presiden Indonesia, Joko Widodo telah menunjuk Budi Gunadi Sadikin untuk menangani krisis Covid-19 di Indonesia, menggantikan Terawan Agus Putranto yang kontroversial.

Joko Widodo juga ganti dua menteri yang ditangkap komisi antikorupsi negara (KPK), kabinet dirombak dengan pengangkatan menteri baru di bidang kesehatan, perdagangan, pariwisata, perikanan, sosial, dan agama.

Beban pemerintahan Indonesia terhadap pandemi Covid-19 kini akan dipelopori oleh menteri kesehatan baru yang berasal dari sektor perbankan dan berlatar belakang pendidikan fisika nuklir.

Budi Gunadi Sadikin ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai bagian dari perombakan kabinet pada hari Selasa, 22 Desember 2020, menggantikan Terawan Agus Putranto, seorang ahli radiologi militer kontroversial dan mantan dokter pribadi untuk mendiang ibu Widodo, yang telah banyak dikritik karena kesalahan penanganan pandemi.

Presiden yang akrab disapa Jokowi itu juga menggantikan lima menteri lainnya di bidang perdagangan, pariwisata, perikanan, sosial, dan agama.

Budi sebelumnya menduduki jabatan kabinet sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara, dan memimpin satuan tugas yang dibentuk oleh pemerintah untuk menghidupkan kembali ekonomi negara yang dilanda pandemi.

Baca Juga: Tak Hanya Habib Rizieq Shihab, Dewi Tanjung Kembali Lontarkan Komentar Pedas pada Tokoh Ini

Baca Juga: Jokowi Ganti Enam Menteri, Media Asing Sorot Kontroversi Terawan dan Ragukan Latar Budi Gunadi

Penunjukannya mendapat reaksi beragam dari para ahli kesehatan dan pemangku kepentingan, mengingat situasi Covid-19 di Indonesia.

Indonesia telah mencatat lebih dari 678.000 kasus virus korona dan lebih dari 20.000 kematian terkait virus, beban kasus dan kematian tertinggi di Asia Tenggara.

Lebih dari 400 petugas kesehatan, termasuk dokter dan perawat, telah meninggal karena virus tersebut, dan rumah sakit dilaporkan kehabisan ruang untuk menampung pasien Covid-19 baru.

“Saya cukup khawatir tentang penanganan kami terhadap pandemi dalam waktu dekat mengingat latar belakangnya. Seorang menteri kesehatan harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang kesehatan masyarakat. Saya juga takut akan konflik kepentingan karena latar belakangnya di bidang ekonomi, ”kata Irma Hidayana, salah satu pendiri LaporCovid-19, kelompok masyarakat yang berfokus pada pandemi.

Irma bersama-sama membuat petisi online untuk mengganti Terawan, yang telah ditandatangani oleh lebih dari 56.000 orang sejak Oktober. Dia menggambarkan pemecatan Terawan sebagai "kemenangan kecil" tetapi menyesal karena tidak menambahkan tujuan lain: memasang target kesehatan yang lebih baik.

“Ini seperti melarikan diri dari kandang harimau untuk masuk langsung ke dalam mulut buaya,” katanya.

Baca Juga: Jokowi Ganti Enam Menteri, Media Asing Sorot Kontroversi Terawan dan Ragukan Latar Budi Gunadi

Tri Yunis Miko Wahyono, Kepala Bagian Epidemiologi Universitas Indonesia, menyambung  pendapat Irma.

“S1-nya Fisika Nuklir, lalu menjadi bankir, jadi saya sama sekali tidak meragukan kemampuan manajerialnya, tapi saya meragukan pemahamannya tentang kesehatan masyarakat,” kata Tri. “Saya benar-benar tidak mengerti, mengapa presiden memilihnya? keputusan ini benar-benar di luar kebiasaan. "

RESHUFFLE KABINET

Enam menteri masuk setelah perombakan kabinet termasuk mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno sebagai menteri pariwisata dan ekonomi kreatif dan Muhammad Lutfi, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, sebagai menteri perdagangan. Yaqut Cholil Qoumas diangkat menjadi menteri urusan agama.

Jokowi merombak kabinetnya setelah dua menterinya ditangkap dalam waktu 10 hari dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap oleh komisi antikorupsi negara.

Mantan Menteri Perikanan Edhy Prabowo diduga menerima suap sebagai imbalan izin untuk mengekspor larva lobster tahun ini, sementara mantan Menteri Sosial Juliari Batubara diduga menerima suap sebesar 17 miliar rupiah (US $ 1,1 juta) dari penjual paket bantuan sosial untuk masyarakat miskin.

Sakti Wahyu Trenggono, mantan Wakil Menteri Pertahanan, dan Tri Rismaharani, Wali Kota Surabaya yang populer, menggantikan Edhy dan Juliary. ***

Editor: Encep Faiz

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah