Tertekan Pandemi Covid-19, Sri Mulyani: Keuangan Syariah Semakin Tumbuh

- 29 Desember 2020, 13:00 WIB
Tertekan Pandemi Covid-19, Sri Mulyani: Keuangan Syariah Semakin Tumbuh
Tertekan Pandemi Covid-19, Sri Mulyani: Keuangan Syariah Semakin Tumbuh /Setkab.go.id

MANTRA SUKABUMI - Walaupun masih tertekan akibat pandemi Covid-19, industri keuangan syariah semakin tumbuh dan lebih tinggi dibandingkan keuangan konvensional.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan terkait keuangan syariah yang semakin tumbuh walaupun tertekan pandemi Covid-19 karena Indonesia memiliki penduduk muslim terbesar dunia.

Industri keuangan syariah yang tumbuh positif selain karena penduduk muslim terbanyak, Sri Mulyani juga mengatakan karena didukung kenaikan kelas menengah.

Baca Juga: ShopeePay Bagikan Tips Rayakan Tahun Baru Anti Bosan di Rumah

Baca Juga: Banyak Orang Tua Murid Khawatir, DPR RI Minta Pembukaan Sekolah di Januari 2021 Dikaji Ulang

Dikutip mantrasukabumi.com dari laman antaranews pada senin, 29 Desember 2020, bahwa walaupun tertekan pandemi Covid-19, industri keuangan syariah semakin tumbuh.

"Itu memberikan dukungan terhadap pertumbuhan permintaan dari pelayanan keuangan syariah," ujar mentri keuangan Sri Mulyani

Sri Mulyani menyampaikan bahwa industri keuangan syariah sejak tiga dasawarsa terakhir berkembang positif dengan pertumbuhan aset keuangan syariah sampai September 2020, mencapai Rp1.710,16 triliun dengan pangsa pasar 9,69 persen.

Aset keuangan syariah menurut Sri Mulyani meliputi:

1. Perbankan syariah mencapai Rp575,85 triliun

2. Industri keuangan bukan bank syariah Rp111,44 triliun

3. pasar modal syariah Rp1.022,87 triliun.

Dia menyampaikan walaupun tekanan pandemi Covid-19, intermediasi perbankan syariah justru tumbuh stabil dan lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional yang menurun.

Sampai September 2020, aset perbankan syariah tumbuh 10,97 persen, lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional 7,7 persen.

Begitu juga dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan syariah tumbuh 11,56 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan konvensional mencapai 11,49 persen.

Selain itu, dari penyaluran kredit, tumbuh lebih tinggi mencapai 9,42 persen dibandingkan perbankan konvensional mencapai 0,55 persen.

Dari sisi rasio modal perbankan syariah mencapai 23,5 persen dan rasio kredit bermasalah (NPF) mencapai 3,31 persen.

Baca Juga: Youtube Rewind Indonesia 2020 Rilis, Banjiri Pujian Netizen di Kolom Komentar

Baca Juga: Tanggapi Cuitan Fadli Zon tentang Populisme Islam di Indonesia, Komisaris BUMN: Sebaiknya Anda Baca

Terkait hal tersebut, Sri Mulyani menyampaikan bahwa untuk mengembangkan ekosistem keuangan syariah yang berkualitas, bank syariah perlu jadi jembatan dan modal awal.

“Kinerja bank syariah ini perlu menjadi salah satu jembatan dan modal awal bagi kita untuk terus mengembangkan sebuah ekosistem keuangan syariah yang berkualitas baik,” ujar Sri Mulyani.

Secara umum, dari sisi pasar modal syariah nilai kapitalisasi saham menurun, tapi pertumbuhan jumlah investor saham syariah per tahun tumbuh 108 persen.

“Dalam setahun terakhir sampai Juni 2020, investor saham syariah mengalami kenaikan 32 persen dibandingkan posisi sebelumnya pada 2019,” imbuhnya.

Periode Januari-Juni 2020, transaksi saham syariah naik 26 persen mencapai 633 ribu transaksi dibandingkan periode sama 2019 mencapai 501 ribu transaksi.

Sementara volume transaksi dalam semester pertama 2020 mencapai 6,2 miliar atau naik 57 persen dari periode 2019 mencapai 3,9 miliar.

Baca Juga: Tokoh Muhammadiyah Ini Kritik Menteri: Itu Pejabat Eksekutif, Sebaiknya Tidak Banyak Berwacana

Terkait hal itu, Sri Mulyani menyampaikan dibutuhkan SDM yang memiliki karakter yang kejujuran dan dapat dipercaya.

“Kualitas SDM juga bisa meningkatkan pembangunan ekonomi Islam yang berkelanjutan, inklusif dan bisa memenuhi harapan masyarakat dan sesuai nilai universal Islam,” ujarnya.

ADM yang mumpuni dan berkualitas akan meningkatkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.***

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah