Hari Ini Presiden Jokowi akan Disuntik Vaksin, Ferdinand: Abaikan Saja yang Tak Mau Divaksin

- 13 Januari 2021, 07:40 WIB
Hari Ini Presiden Jokowi akan Disuntik Vaksin, Ferdinand: Abaikan Saja yang Tak Mau Divaksin
Hari Ini Presiden Jokowi akan Disuntik Vaksin, Ferdinand: Abaikan Saja yang Tak Mau Divaksin /instagram.com/ferdinand_hutahaean/.*/instagram.com/ferdinand_hutahaean

MANTRA SUKABUMI - Sebagaimana yang dikatakan bulan November lalu, Ferdinand mengatakan bahwa hari ini Presiden Jokowi disuntik vaksin Covid-19.

Atas hal itu Ferdinand menyebut Presiden Jokowi akan tercatat sebagai orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19.

Hal itu dikatakan Ferdinand melalui akun twitter miliknya pada 13 Januari 2021.

Baca Juga: Nikmati Mudahnya Belanja Online di Merchant Baru ShopeePay 

Baca Juga: Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin: Besok Presiden Jokowi Akan Disuntik Vaksin Covid-19

"Hari ini Pres @jokowi akan menerima dan akan tercatat sbg orang pertama di negeri ini yg menerima suntikan vaksin covid-19", cuit Ferdinand seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @FerdinandHaean3 pada Rabu, 13 Januari 2021.

"Kiranya vaksinasi massal ini sbg ikhtiar besar kita menghentikan penyebaran covid sukses", tulis Ferdinand.

Menurutnya abaikan saja orang yang tak mau divaksin, ia mengatakan berikan saja vaksin tersebut pada orang yang masih mau hidup dan waras.

"Abaikan yg tak mau divaksin, vaksin sj yg msh mau hidup dan waras", pungkas Ferdinand.

Baca Juga: Simak, Ini Syarat Serta Cara Dapatkan BLT PKH Rp6 Juta untuk Ibu Hamil dan Balita

Baca Juga: Subhanallah, Ditemukan Mayat dalam Kondisi Utuh, Diperkirakan Terkubur Selama 1600 Tahun 

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan dirinya siap untuk menjadi deretan orang pertama yang menerima vaksin COVID-19.

"Kalau ada yang bertanya Presiden nanti di depan atau di belakang? kalau oleh tim diminta saya yang paling depan, saya siap," kata Presiden Jokowi di Puskesmas Tanah Sereal Bogor, Jawa Barat seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Antara pada Kamis, 19 November 2020.

Presiden Joko Widodo menyampaikan hal itu saat meninjau simulasi imunisasi vaksin COVID-19 di Puskesmas Tanah Sereal, Bogor bersama dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Namun Presiden Jokowi menegaskan penerima vaksin diutamakan para tenaga kesehatan.

Baca Juga: Pemain Ini Punya Skill Kayak Messi, Takefusa Kubo Sandang Panggilan Wonderkid Jepang 

"Kita akan membeli vaksin itu dari perusahaan merk yang ada di dalam daftarnya WHO. Saya tidak berbicara mereknya apa, asal sudah ada di dalam 'listnya' WHO itu yang akan kita berikan. Kemudian yang kedua juga kemanfaatan dari vaksin itu juga harus maksimal," kata Presiden.

Pemerintah Indonesia diketahui sudah meneken kesepakatan untuk pengadaan 143 juta dosis konsentrat vaksin dengan perusahaan farmasi asal China yaitu Sinovac, Sinopharm dan CanSino masing-masing 65 juta dan 15 juta hingga 20 juta konsentrat vaksin. Vaksin itu rencananya akan diproduksi oleh BUMN PT Bio Farma.

Uji klinis tahap ketiga vaksin COVID-19 Sinovac sedang dilakukan oleh tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran sejak Agustus 2020 dan sudah ada 1.620 orang relawan yang mendapatkan suntikan pertama dan belum ditemukan efek samping.

Selain dengan China, Indonesia menjalin kerja sama vaksin dengan perusahaan teknologi G-24 asal Uni Emirat Arab (UAE) pertengahan Agustus dengan memasok 10 juta dosis vaksin melalui kerja sama dengan PT Kimia Farma.

Baca Juga: Heboh Video Vaksin Pembantaian Massal di Pesantren, Staf Ahli Kominfo: Jelas Itu Hoaks

Kemudian masih ada 100 juta dosis vaksin COVID-19 yang diproduksi AstraZeneca diharapkan dapat dilakukan pengiriman pertama pada kuartal kedua 2021.

Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sasaran penerima vaksin COVID-19 adalah sebanyak 160 juta orang dengan vaksin yang harus disediakan adalah 320 juta dosis vaksin dengan rincian:

1. Garda terdepan seperti medis dan paramedis "contact tracing", pelayanan publik TNI/Polri, aparat hukum sejumlah 3.497.737 orang dengan kebutuhan vaksin 6.995.474 dosis.

2. Masyarakat (tokoh agama/masyarakat), perangkat daerah (kecamatan, desa, RT/RW) sebagian pelaku ekonomi berjumlah 5.624.010 orang dengan jumlah vaksin 11.248.00 dosis.

Baca Juga: Inilah Ciri-ciri Pengidap Darah Tinggi, Salah Satunya Kemerahan pada Wajah

3. Seluruh tenaga pendidik (PAUD/TK, SD, SMP, SMA dan sederajat perguruan tinggi) sejumlah 4.361.197 orang dengan jumlah vaksin 8.722.394 orang.

4. Aparatur pemerintah (pusat, daerah dan legislatif) sejumlah 2.305.689 orang dengan total vaksin 4.611.734 dosis.

5. Peserta PBJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) sejumlah 86.622.867 orang dengan kebutuhan vaksin 173.245.734 dosis.

6. Ditambah masyarakat dan pelaku perekonomian lain berusia 19-59 tahun sebanyak 57.548.500 orang dengan kebutuhan vaksin 115.097.000 dosis.***

Editor: Encep Faiz

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah