Komnas HAM Sebut Tak Ada Indikasi Pelanggaran HAM Berat, Ferdinand Hutahaean Kritik TP3

- 22 Januari 2021, 10:52 WIB
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. /Instagram/@ferdinand_hutahaean.

MANTRA SUKABUMI – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean memberikan kritikannya terhadap Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) pada kasus tewasnya enam anggota Front Pembela Islam (FPI).

Diketahui, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan bahwa pada kasus tewasnya 6 anggota FPI, pihaknya tidak menemukan adanya indikasi pelanggaran HAM berat.

Pada cuitannya yang diposting di akun Twitter miliknya pada Jumat, 22 Januari 2021, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa TP3 tidak memiliki aspek-aspek yang bisa membuat lembaga tersebut dipercaya.

Baca Juga: Beli Paket Internet Lebih Menguntungkan dengan ShopeePay, Ikuti Langkah-Langkah Berikut Ini

Baca Juga: Ruben Onsu Tiba-Tiba Beri Kabar Baik Anaknya Betrand Peto: Amin, Semoga Kalian Suka

“TP3 ini tak memiliki aspek-aspek yang menempatkan dia sebagai lembaga atau kumpulan yg layak dipercaya. Sosok-sosok yang berada disana pun bukanlah sosok yg memiliki integritas kuat untuk layak didengar,” tulis Ferdinand Hutahaean, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan di akun @FerdinandHaean3 pada Jumat, 22 Januari 2021.

“Bantahan hanya dgn opini dan asumsi, tanpa fakta dan bukti adlh fitnah,” tambahnya.

Pada konferensi pers yang digelar di Kantor Kementerian Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan bahwa pihaknya tidak menemukan indikasi pelanggaran HAM berat seperti kabar yang banyak beredar.

"Kami menyampaikan sebagaimana sinyalemen di luar banyak beredar bahwa ini dikatakan atau diasumsikan sebagai pelanggaran HAM berat, kami tidak menemukan indikasi ke arah itu," ujar Ahmad Taufan Damanik.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah