MANTRA SUKABUMI – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid yang ikut menanggapi berita yang mengatakan 2 prajurit TNI gugur ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Hidayat Nur Wahid menyebut butuh keberanian KKB yang telah menembak prajurit TNI, sehingga 2 prajurit TNI gugur.
Oleh karena itu, Hidayat Nur Wahid meminta TNI dan Polri harus fokus menjaga marwah dan kedaulatan NKRI dari rongrongan ekstrimis separatis.
Baca Juga: Beli Paket Internet Lebih Menguntungkan dengan ShopeePay, Ikuti Langkah-Langkah Berikut Ini
Baca Juga: OPM Tembak Mati Prajurit Raiders Saat Shalat, Fadli Zon: Semoga di Tempat Terbaik Allah
Dikutip mantrasukabumi.com dalam cuitan akun @hnurwahid pada Sabtu, 23 Januari 2021, Wakil Ketua MPR tersebut mengingatkan, bahwa TNI dan Polri harus fokus menjaga marwah dan kedaulatan NKRI dari rongrongan ekstrimis separatis.
“Pihak yang disebut oleh Indonesia sebagai KKB(sementara mereka sebut diri sebagai ‘OPM’) kembali menembaki dan menewaskan prajurit TNI,” tulis Hidayat Nur Wahid.
“Sekarang bahkan 2 prajurit TNI gugur. Kita sangat berduka. Penting TNI dan PolrI fokus jaga dan selamatkan marwah dan kedaulatan NKRI, dari rongrongan ekstrimis separatis,” tuturnya.
Pihak yg disebut olh Indonesia sbg KKB(sementara mrk sebut diri sbg “OPM”) kembali menembaki&menewaskan prajurit TNI, skrg bahkan 2 prajurit TNI gugur. Kita sangat berduka. Penting TNI&PolRI focus jaga dan selamatkan marwah&kedaulatan NKRI, dari rongrongan ekstrimis separatis. https://t.co/b4xZx73eNN— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) January 22, 2021
Untuk diketahui, Tanggapan Hidayat Nur Wahid tersebut menuai sorotan dari Ferdinand Hutahaean dan Ustadz Abdullah Haidir.
Baca Juga: Ternyata Tak Hanya Kena Risiko Darah Tinggi, Bakso Bisa Sebabkan 6 Penyakit Bahaya ini
Dalam hal ini, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa pemilihan kata KKB terhadap kelompok tersebut untuk menghilangkan kesan bahwa di Papua sedang terjadi perang antara Indonesia dengan Papua yang ingin merdeka.
Ferdinand Hutahaean menilai, pemilihan kata KKB untuk kelompok tersebut merupakan tujua dari politik internasional. Sehingga, lanjut Ferdinand, Indonesia menyebut mereka sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata.
“Pak HMW, pilihan kata KKB itu untuk menghilangkan kesan bahwa di Papua sedang terjadi perang antara Indonesia dengan Papua yang ingin merdeka,” ujar Ferdinand.
“Ini dampak politik internasionalnya tinggi. Makanya kita sebut mereka Kriminal Bersenjata. Semoga Pak HNW lebih cerdas lagi soal geopolitik dan diplomasi,” kata Ferdinand.
Pak HMW, pilihan kata KKB itu utk menghilangkan kesan bahwa di Papua sdg terjadi perang antara Indonesia dgn Papua yg ingin merdeka. Ini dampak politik internasionalnya tinggi. Makanya kita sebut mrk KRIMINAL BERSENJATA.
Semoga pak HNW lbh cerdas lg soal geopolitik dan diplomasi https://t.co/ishpjcelpU— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) January 23, 2021
Sedangkan Ustadz Abdullah Haidir menanggapi pernyataan Wakil Ketua MPR tersebut dengan mengatakan, bahwa supaya gampang dalam menyebut kelompok kriminal bersenjata yang ada di Papua tersebut, Ia mengusulkan istilah ‘teroris’ untuk menyebutnya.
Baca Juga: Ibu Megawati Soekarnoputri Ulang Tahun, Ferdinand Hutahaean: Tetaplah Jadi Sumbu Demokrasi
Bilang teroris aja dah, biar gampang nyebutnya... https://t.co/TjUicMP0mc— Bela Ulama (@abdullahhaidir1) January 23, 2021
"Bilang teroris aja dah, biar gampang nyebutnya,” pungkas Abdullah Haidir.*