Rindu Pertunjukan Seni Budaya di Akhir Pekan, Dedi Mulyadi Ungkap Falsafah Wayang dan Dalang

- 23 Januari 2021, 16:20 WIB
Rindu Pertunjukan Seni Budaya di Akhir Pekan, Dedi Mulyadi Ungkap Falsafah Wayang dan Dalang
Rindu Pertunjukan Seni Budaya di Akhir Pekan, Dedi Mulyadi Ungkap Falsafah Wayang dan Dalang /Instagram/@dedimulyadi71/.*/Instagram/@dedimulyadi71

MANTRA SUKABUMI – Dedi Mulyadi berbagi cerita tentang wayang di akhir pekan ini, sebagai budayawan asal Jawa Barat, tentu wayang yang dimaksud Dedi Mulyadi adalah wayang Golek.

Kerinduan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini akan pertunjukan gelaran seni budaya seperti wayang, bisa dimaklumi, karena Dedi Mulyadi juga dikenal sebagai budayawan tanah pasundan yang mahir memainkan wayang golek dengan berbagai lakon dan atraksinya.

Tidak heran jika selama menjadi bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi yang akrab disapa Kang Dedi ini banyak membangun situs-situs budaya Sunda di daerahnya, termasuk taman Sribaduga Situ Buleud di Purwakarta.

Baca Juga: Beli Paket Internet Lebih Menguntungkan dengan ShopeePay, Ikuti Langkah-Langkah Berikut Ini

Baca Juga: OPM Tembak Mati Prajurit Raiders Saat Shalat, Fadli Zon: Semoga di Tempat Terbaik Allah

Salah satu kearifan budaya leluhur adalah menyampaikan tutur nasehat dalam simbolisasi ucap dan gerak yang tertata secara estetik," ujar Dedi Mulyadi, dikutip mantrasukabumi.com dari akun Instagram @dedimulyadi71 pada Sabtu, 23 Januari 2021.

Sebagai seorang budayawan, Mang Dedi banyak menggali falsafah hidupnya dari nilai-nilai kearifan yang diwariskan oleh leluhur Sunda melalui karya seni dan sastera, termasuk pertunjukkan wayang golek.

“Wayang adalah salah satu produk kebudayaan yang memberikan narasi petuah hidup yang kadang muncul melalui sindiran yang tajam tetapi tetap dalam bahasa yang penuh adab," tutur Mang Dedi.

Baca Juga: BLT UMKM Rp2,4 Juta Kembali Bank BRI Cairkan, Ini Alur Proses Pencairannya

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kang Dedi Mulyadi (@dedimulyadi71)

Baca Juga: Ibu Megawati Soekarnoputri Ulang Tahun, Ferdinand Hutahaean: Tetaplah Jadi Sumbu Demokrasi

“Sekian ribu wayang diperankan hanya oleh satu dalang. Wayang itu satu per satu tampil dalam pertunjukan dengan berbagai perannya. Satu panggung akan menjadi hiburan yang menyegarkan karena ada drama peperangan yang dilakonkan oleh satu dalang," sambungnya.

Dedi Mulyadi yang rajin turun ke masyarakat dengan menemui beberapa permasalahan yang dihadapi rakyat ini, berbagi rahasia yang tersirat dalam falsafat dalang.

Akan tetapi, jika di sebuah panggung terlalu banyak dalang, maka para wayang akan duduk manis menonton pertengkaran para dalang," tutur Kang Dedi.

Baca Juga: Ternyata Tak Hanya Kena Risiko Darah Tinggi, Bakso Bisa Sebabkan 6 Penyakit Bahaya ini

 

Baca Juga: Heboh, Beredar Foto Luna Maya Tengah Berduaan dengan Pria Bertopi di Kafe

“Selesai pertunjukan, seluruh wayang disimpan dalam kotak yang terkunci. Sedangkan dalang, pulang membawa bayaran dengan wajah penuh senyuman,” sambung Dedi Mulyadi.

Menurutnya, menjadi seorang dalang itu enak, sebab mendapat keuntungan dari sebuah wayang yang sejatinya tak berdaya terkunci di dalam peti.

“Memang enak jadi dalang, mendapatkan keuntungan dari para wayang yang tak berdaya dilipat dalam peti terkunci," ujar Dedi Mulyadi.

Tak lupa Dedi Mulyadi sampaikan pesan bahwa sedih dan tawa hidup semuanya tergantung lakon yang dibawakan oleh seorang dalang.

“Selamat hari libur," pungkas Dedi Mulyadi.***

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah