Baca Juga: Innalillahi, Duka Menyelimuti Tanah Air, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Periode 2000-2004 Wafat
“Tapi Jakarta tetap dikepung banjir. Konyolnya, Gubernur malah sudah jualan cerita pencitraan Cipinang Melayu tahun ini tak banjir. Pencitraan dengan Bohong!” tegasnya.
Melihat intensitas hujan kali ini, dugaan saya curah hujan tahun ini hanya 60-70% dari curah hujan 5 tahun lalu berturut2. Tapi Jakarta tetap dikepung banjir. Konyolnya, Gubernur malah sudah jualan cerita pencitraan Cipinang Melayu tahun ini tak banjir.
Pencitraan dgn Bohong..!— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) February 20, 2021
Disisi lain, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beranggapan bahwa curah hujan ekstrem yang mengguyur wilaya DKI Jakarta pada Sabtu dini hari menjadi penyebab terjadinya banjir Jakarta.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa sistem drainase di Jakarta yang memiliki kapasitas 50-100 milimeter, bisa menyebabkan genangan jika terjadi hujan ekstrem.
Dikutip mantrasukabumi.com dari Antara News pada Sabtu, 20 Februari 2021, Anies menyampaikan hal tersebut pada Sabtu, 20 Februari 2021 di Pos Pantau Pintu Air Manggarai, Jakarta.
"Kapasitas sistem drainase Jakarta itu berkisar 50-100 milimeter, bila terjadi hujan di atas 100 milimeter per hari maka pasti terjadi genangan," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Anies mengungkap jika hujan dengan intensitas di atas 150 milimeter pada Sabtu dini hari mengguyur kawasan Jakarta.
"Di Pasar Minggu berdasarkan catatan BMKG itu curah hujan sampai 226 milimeter, di Sunter Hulu 197 milimeter, di Halim sampe 176 milimeter, di Lebak bulus 154 milimeter. Semua angka di atas 150 adalah kondisi ekstrem," jelasnya.
Menurut Anies, wajar jika banyak genangan saat ini ditemukan di wilayah DKI Jakarta. Selain itu, wilayah Ibu Kota saat ini masih dalam status siaga menunggu air kiriman dari hulu, yaitu dari kawasan Bogor dan Depok.