Namun, Din Syamsuddin mengatakan bahwa di masa sekarang, kata radikal mengalami distorsi, sehingga kata tersebut lebih banyak digunakan dalam hal bermakna pejoratif.
“Cuma sekarang ada distorsi ya. Dipakai dalam makna pejoratif lah,” jelasnya.
Baca Juga: Lama Tak Terdengar, Ternyata Chocky Sitohang Tengah Bahagia dengan Hal ini
Seperti yang diketahui sebelumnya, Din Syamsuddin menjadi sorotan publik saat Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) melaporkan dirinya atas tuduhan radikal.
Dalam kesempatan wawancara dengan Karni Ilyas tersebut, Din Syamsuddin juga mengatakan jika dirinya tidak kaget ketika dirinya mendengar kabar tersebut.
Menurut Din Syamsuddin, dirinya meyakini bahwa tuduhan GAR ITB tersebut tidak faktual, serta merasa bahwa tindakan radikal bukanlah jati diri dan wataknya.
“Sangat tidak kaget. Pertama, karena saya meyakini apa yang dituduhkan itu tidak faktual,” ujar Din Syamsuddin.
“Baik secara subjektif, saya rasakan itu bukan jati diri atau watak saya untuk bertindak radikal,” lanjutnya,
Baca Juga: Tanggapi Banjir di Jakarta, Habiburrokhman: Stop Nyinyir pada Anies dan Pencitraan
Lebih lanjut, mantan Ketua PP Muhammadiyah tersebut mengatakan bahwa kegiatannya selama ini merupakan kebalikan dari radikal.