MANTRA SUKABUMI - Natalius Pigai melihat Presiden Jokowi harus waspada kepada setiap pergerakan, karena menurutnya pergerakan tersebut akan membahayakan reputasi presiden.
Yang patut Presiden Jokowi waspadai itu MPR. Pasalanya, Natalius Pigai sempat mendengar bahwa lembaga tersebut akan melakukan perubahan pada UUD 1945.
Apa yang akan dilakukan MPR serta KLB Partai Demokrat menurut Natalius Pigai nantinya akan berdampak buruk pada reputasi politik dan investasi politik Presiden Jokowi.
Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu
Baca Juga: Ratusan Kader Demokrat ke Bandara Kualanamu, Minta Moeldoko Pulang, Andi Arief Bicara 3 Kemungkinan
Hal itu disampaikan Natalius Pigai melalui akun Twitter pribadinya pada Jumat, 5 Maret 2021.
Natalius Pigai mengatakan, Presiden Jokowi harus memantau setiap pergerakan tersebut karena saat ini lembaga tersebut tengah mengusung sesuatu.
"Pak Jokowi mesti waspada ke anak buahnya itu. Sebagai Presiden harus batasi KLB Demokrat," ujar Natalius Pigai seperti yang dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @NataliusPigai2.
Pak Jokowi mesti waspada anak buah. Sbg Presiden hrs batasi KLB Demokrat. Krn Sy dgr analisa bhw utk drg SI MPR prbhn UUD 1945 agar masa jabatan 7 thn Jkw s/d 2027. Jk itu terjadi mk reputasi politik & investasi politik Bp & keluarga akn Sirna & hancur. Rakyat akn Lawan @jokowi pic.twitter.com/FnK28SqPsp— NataliusPigai (@NataliusPigai2) March 4, 2021
Natalius Pigai juga sempat mendengar sebuah analisis terhadap MPR. Bahwa saat ini MPR tengah mengusung perubahan UUD 1945 terkait masa jabatan presiden.
Baca Juga: Karena KLB, SBY Disebut Akan Demo ke Istana, Ferdinand: Ini Adu Domba dengan Jokowi
"Karena saya dengar analisa bahwa si MPR sedang mengusung perubahan UUD 1945 agar masa jabatan Jokowi menjadi 7 tahun hingga 2027," terangnya.
Menurutnya jika perubahan aturan itu terjadi tanpa dasar yang jelas dan tidak melakukan sosialisasi terlebih dulu kepada masyarakat.
Natalius Pigai menilai akan berdampak buruk pada keberlangsungan Jokowi dalam sisi reputasi politik dan investasi politiknya.
"Jika itu terjadi maka reputasi dan investasi politik Jokowi, serta keluarga aka sirna dan hancur," tuturnya.
"Karena itu akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat, dan rakyat akan melawan," ucapnya.
Sementara itu, saat ini dalam tubuh Partai Demokrat tengah terjadi gesekan. Gesekan itu timbul dari pada pendiri yang ingin menggulingkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Karena menurut para pendiri Partai Demokrat itu AHY tidak bisa menjadi pemimpin yang berani dan kuat.
Namun apa yang diajukan para pendiri Partai Demokrat itu ditolak oleh pengurus partai.***