Genjot Pertumbuhan Ekonomi Nasional dari Minus menjadi Positif, Jokowi: Kita Harus Kejar-Kejaran

- 5 Maret 2021, 18:38 WIB
Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /Tangkap layar YouTube.com/Sekretariat Presiden

 

MANTRA SUKABUMI - Pemerintah menekankan kepada seluruh instansinya untuk bekerja keras dalam melakukan pemulihan perekonomian nasional dari dampak negatif wabah global Covid-19.

Targetnya jelas, dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia dari minus 2,19 persen di tahun 2020, menjadi tumbuh positif 5 persen pada tahun 2021 ini.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Moeldoko Ditetapkan Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB Sumut, Said Didu: Izinkan Saya Ketawa

"Dalam waktu setahun kita harus membalikkan dari minus 2,19 persen menjadi plus 5 persen dan bahkan mungkin bisa lebih," kata Presiden Jokowi pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 5 Maret 2021.

Menurut Jokowi, diperlukan sinergitas seluruh instansi dalam mengantisipasi berbagai dampak negatif yang disebabkan COVID-19. Dengan begitu berbagai kondisi yang dapat menyebabkan dampak negatif ke perekonomian dapat diantisipasi dengan waktu yang relatif cepat.

"Kita harus kejar-kejaran dalam situasi seperti ini. Artinya apa, banyak peluang usaha yang terbuka dan membuka lapangan kerja," katanya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari laman Info Publik pada Jumat, 5 Maret 2021.

Baca Juga: Inilah Bukti Terompet Sangkakala Sudah Berada di Bibir Malaikat Israfil

Adanya sinergi di atas, akan membuat investasi yang merupakan kunci dalam mendongkrak perekonomian datang ke Indonesia. Hal ini penting, karena dalam investasi tak bisa mengandalkan satu lembaga saja yakni Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Namun, harus melibatkan seluruh pihak dalam mengoptimalkan datangnya investor ke dalam negeri.

Secara khusus, Presiden selalu mengingatkan lembaga tersebut untuk senantiasa menyambungkan kerja sama antara investor besar dari dalam maupun luar neger. Hubungkan keduanya melalui kerja sama kepada para pengusaha daerah yang potensial.

"Saya selalu titip pada Kepala BKPM agar bisa menyambungkan partner antara investasi investor-investor asing maupun investor besar dalam negeri untuk bisa partner dengan pengusaha daerah," kata Presiden.

Dengan terjalinnya upaya tersebut, hilirisasi industrialisasi dalam negeri akan menuju kepada transformasi ekonomi yang benar. Bahkan, akan membuat perekonomian dalam negeri masuk dalam lima besar ekonomi terkuat di dunia.

Baca Juga: Ratusan Kader Demokrat ke Bandara Kualanamu, Minta Moeldoko Pulang, Andi Arief Bicara 3 Kemungkinan

Baca Juga: Penyebar Video Syur Gabriella Larasati Ditangkap, Pelaku Untung Rp75 Juta

Modalnya meraih hal di atas, dapat diindikasikan melalui peluang bisnis yang terbuka lebar, karena memiliki penduduk sebesar 270 juta orang. Besarnya angka tersebut, digadang-gadang akan membuat angka konsumsi rumah tangga terus meningkat.

Terbukti, konsumsi rumah tangga juga sudah menunjukkan sinyal positif mencapai 3,6 persen pada Januari 2021.

"Harus bisa meningkatkan konsumsi produk dalam negeri agar tercipta efek domino dorongan menggerakkan roda ekonomi di dalam negeri semakin besar," pungkasnya.***

Editor: Fauzan Evan

Sumber: Info Publik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x