Ferdinand: Terlepas Sah atau Tidak KLB Demokrat itu, Saya Ucapkan Selamat pada Jend TNI Moeldoko

- 5 Maret 2021, 20:05 WIB
Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean. /Instagram/@ferdinand_huatahean

MANTRA SUKABUMI - Jendral TNI Purn. Dr. Moeldoko terpilih mejadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang.

Atas terpilihnya Moeldoko sebagai Ketum, mantan politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean memberikan ucapan selamat.

Ferdinand mengatakan terlepas dari sah atau tidaknya KLB Demokrat tersebut, Ferdinand mengucapkan selamat atas capaian prestasi yang diraih Moeldoko.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Berhasil Gaet Moeldoko Jadi Ketum, Penggagas KLB Jhoni Allen: Selanjutnya, Jadi Pendukung atau Oposisi

Ucapan selamat tersebut diungkapkan Ferdinand melalui akun twitter pribadinya pada 5 Maret 2021.

"Terlepas dari status sah atau tidaknya KLB Demokrat di Deli Serdang, mengucapkan selamat kepada seseorang yang mencapai sebuah prestasi kebaikan adalah baik. Maka itu saya ucapkan SELAMAT KEPADA JEND TNI (P) DR MOELDOKO," cuit Moeldoko seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @FerdinandHaean3 pada Jumat, 5 Maret 2021.

Sebelumnya, Saiful Mujani juga memberikan tanggapan soal Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.

Sebagaimana diketahui, dalam KLB tersebut Moeldoko menang terpilih sebagai Ketua Umum mengalahkan Marzuki Alie.

Baca Juga: Moeldoko Jadi Ketua Umum Partai Demokrat, AHY: KLB Tersebut Bodong dan Abal-abal

Menanggapi hal itu, Saiful Mujani mengatakan bahwa KLB Demokrat ini lebih parah ketimbang pada zaman orba.

Menurutnya, saat zaman orba saja yang otoriter, pengambilalihan kekuasaan lewat KLB masih oleh kader partai sendiri.

Pernyataan Saiful Mujani tersebut diungkapkan melalui akun twitter pribadinya pada 5 Maret 2021.

"Zaman Orba saja yang otoriter pengambilalihan kekuasaan lewat klb oleh kader partai sendiri," cuit Saiful Mujani seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @saiful_mujani pada Jumat, 5 Maret 2021.

Saiful Mujani pun memberikan contoh kasus KLB yang menimpa pada partai PDI kala itu.

"Kasus PDI misalnya," ujarnya.

Baca Juga: Puluhan Kader Partai Demokrat Jaga Kediaman SBY dan AHY, Andi Arief Sebut Moeldoko Pakai Jurus Nekat

Baca Juga: Puluhan Kader Partai Demokrat Jaga Kediaman SBY dan AHY, Andi Arief Sebut Moeldoko Pakai Jurus Nekat

Namun, dirinya menyayangkan di era demokrasi saat ini, pengambilalihan justru dilakukan oleh pejabat negara, yang seharusnya melindungi partai.

"Di era demokrasi sekarang demokrat justeru diambil alih oleh pejabat negara yang mestinya melindungi semua partai," ucapnya.

Kasus KLB tersebut justru sangat ironi luar biasa melebihi zaman orde baru.

"Ironi luar biasa," pungkasnya.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah