MANTRA SUKABUMI - Pemerintah telah mengumumkan pentingnya penyediaan beras dengan stok 1 juta ton hingga 1,5 juta ton, termasuk melalui impor.
Sebelumnya menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan demi menjaga ketersediaan stok di dalam negeri agar harganya tetap terkendali.
Rencana Pemerintah tersebut direspon negatif oleh berbagai kalangan termasuk dari parlemen fraksi PKS, Mardani Ali Sera sebagai Ketua DPP PKS mengatakan bahwa rezim Jokowi adalah rezim impor karena disaat petani sedang panen raya Pemerintah malah mengimpor beras.
Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu
"Rezim impor, berbagai produk termasuk beras, Petani sedang panen raya tetapi malah impor beras," ujar Mardani Ali Sera, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Tweeter pribadinya @MardaniAliSera pada 9 Maret 2021.
"Membela atau menyengsarakan Petani, #TolakImporBeras," ujar Mardani menambahkan.
Rezim impor, berbagai produk termasuk beras.
Petani Panen Raya
Tetapi Beras di Impor.
Membela atau menyengsarakan Petani#TolakImporBeras pic.twitter.com/jurCCK47mJ— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) March 8, 2021
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS yakni Andi Akmal Pasluddin, menolak rencana pemerintah yang akan meingimpor 1 juta ton beras pada tahun 2021 ini.