Prof Salim Said: Penyebab KLB Sibolangit adalah SBY yang Langgar Doktrin Anti Nepotisme

- 14 Maret 2021, 13:34 WIB
Prof Salim Said angkat bicara terkait kisruh Partai Demokrat.
Prof Salim Said angkat bicara terkait kisruh Partai Demokrat. /Tangkapan Layar YouTube/

 

MANTRA SUKABUMI - Tokoh Ilmuwan Politik Prof Salim Said mengatakan bahwa penyebab KLB Sibolangit Deli Serdang adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Bahkan Prof Salim Said menduga kisruh yang terjadi pasca Gerakan Penggulingan Kemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) dengan puncaknya KLB di Deli Serdang, tak lain sebagai permainan SBY.

Menurut Prof Salim Said, mantan Presiden ke 6 RI ini tengah berupaya mengulang momentum suksesnya menjelang pemilu pada tahun 2004.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Anggota DPR RI: KSP Moeldoko Mohon Maaf pada Demokrat, SBY dan AHY serta Mundur dari Ketum Hasil KLB

Kali ini, kata Prof Salim Said SBY kembali menggunakan pola yang sama, tetapi dengan media KLB.

“SBY dulu jadi Presiden itu tidak seluruhnya karena Partai Demokrat, legalnya memang Partai Demokrat, tapi ada faktor lain, diberhentikan dari Menteri Polhukkam,” kata Salim Said seperti dikutip mantrasukabumi.com dari di kanal Youtube Karni Ilyas pada Minggu, 14 Maret 2021.

Pemberhentian SBY sebagai menteri saat itu menjadi momen untuk mendulang simpati masyarakat.

“Karena ada cercaan dari Taufik Kiemas waktu itu yang katanya dibilang cengeng, sehingga pengikut SBY mendramatisir tingkah laku politik dan menaikan popularitas SBY hingga jadi Presiden,” ungkap Prof Salim.

Baca Juga: Hilang Setelah KLB Sibolangit, KSP Moeldoko Kedapatan Tengah Pegang Gerobak Sayur di Pinggir Jalan

Permainan sekarang melalui KLB Deli Serdang juga, menurut Prof Salim diduga sebagai usaha untuk menarik simpati.

Yakni dengan menyudutkan Moeldoko penguasa di sekitar Presiden yang menganiaya Partai Demokrat.

Itu semata-mata untuk menaikan popularitas Partai Demokrat dengan meninggikan nama AHY sebagai Ketua Umum. 

“Ada dugaan seperti itu. Dan kita itu di dzalimi,” ujarnya.

Adapun mengenai KLB Deli Serdang, Salim Said menangkap adanya kesan kecenderungan para senior di Partai Demokrat yang sakit hati. 

“Kesan saya kecenderungan itu melihat, orang-orang tua yang dongkol, marah,” tuturnya.

Benang merahnya kata dia, lagi-lagi Kembali ke SBY yang selalu menekankan tidak ada nepotisme.

Baca Juga: Marzuki Alie: Kader Demokrat Tak Sadar Bahwa AD ART 2020 Sumbat Demokrasi dan Injak Hak Asasi Kader

“Pak SBY tidak suka nepotisme, dulu sebelum jadi Presiden pertama, dalam proses, dan briefing briefing  partai, orang-orang partai didoktrin untuk tidak nepotisme,” jelasnya.

Hingga tiba-tiba SBY mengingkari doktin tersebut dan berubah menjadi nepotisme. 

Ada penyingkiraan orang-orang tua di Partai Demokrat yang dinilai memicu kekecewaan.

Dan nepotisme SBY telah membawa korban dengan tersingkirnya orang-orang lama Partai Demokrat. 

Bahkan kata Salim Said, yang menarik untuk diselidiki adalah orang-orang yang saat ini ada di sekitar SBY melingkari Partai Demokrat.

"Itu siapa, tidak ada orang-orang lama yang di pakai SBY. Patut dipertanyakan, orang-orang muda yang ada disekitar SBY, siapa mereka, dari mana mereka, sosial ideologinya mana, political origininya mana,” ucap Salim Said.

Dirinya juga sempat menyebut nama Andi Arif, Hinca Pandjaitan, termasuk Rocky Gerung yang katanya menjadi penasehatnya AHY.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah