Natalius Pigai: 12 NGO Internasional Lapor Kondisi HAM di Papua, Presiden Jokowi Harus Buka Dialog

- 15 Maret 2021, 20:20 WIB
Aktivis asal Papua, Natalius Pigai
Aktivis asal Papua, Natalius Pigai /Instagram.com/@natalius_pigai

MANTRA SUKABUMI - Tokoh Kemanusiaan Papua, Natalius Pigai menanggapi sidang Dewan HAM PBB.

Natalius Pigai menyebut bahwa Komisi Tinggi HAM PBB dan 12 NGO Internasional melaporkan kondisi HAM di Papua.

Hal tersebut dikungkapkan langsung oleh Natalius Pigai melalui akun twitter pribadinya pada 15 Maret 2021.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Gibran Digadang-Gadang Jadi Ketum KNPI, Rocky Gerung: Jika Terpilih Sama Saja dengan Moeldoko

"Sidang Dewan HAM PBB  Pebruari & Maret 2021. Komisi Tinggi HAM PBB & 12 NGO Internasional lapor Kondisi HAM di Papua," cuit Natius Pigai seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @NataliusPigai2 pada Senin, 15 Maret 2021.

"Kejahatan HAM yg sistematis; Kebebasan, Penangkapan dan Pembunuhan, Rasisme dan Aparteit," tulisnya.

Natalius Pigai mengusulkan agar Presiden Jokowi ebuka kran dialog di Papua untuk memutus rantai kejahatan HAM.

"Presiden Jokowi hrs buka Kran Dialog  di Papua memutus rantai kejahatan HAM," katanya.

Sebelumnya, Natalius pigai mengutuk keras sikap Rasis Kapolres Malang Kombes Leonardus Simamarta.

Dalam sebuah potongan video yang diunggah Natalius Pigai dalam akun twitternya terdengar suara yang menyebut bajwa Mahasiswa Papua halal darahnya.

Baca Juga: Tanggapi Wacana 3 Periode, Presiden Jokowi: Apa Lagi yang Harus Saya Sampaikan? Janganlah Buat Kegaduhan Baru

"MENGUTUK KERAS SIKAP RASIS KAPOLRES MALANG KOMBES LEONARDUS SIMAMARTA PD MHS PAPUA. “MAHASISWA PAPUA HALAL DARAHNYA’," cuit Natalius Pigai seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @NataliusPigai2

"Ini Contoh Nyata Rasisme Aparat," tulis Natalius Pigai menambahkan.

Ia pun memerintahkan agar Kapolres tersebut segera diperiksa, karena dinilai sebagai penghancur Negara.

"Saya minta Propam harus periksa Kapolres Penghancur Negara," ujarnya.

"Orang Papua sudah jengkel menderita karena RASISME Negara ini. @propampolri," pungkasnya.

Sebelumnya, Natalius Pigai juga pernah berselisih dengan Abu Janda atau Permadi Arya soal Rasisme.

Saat iti Abu Janda diduga menulis sebuah cuitan yang berbau SARA pada tokoh Papua, Natalius Pigai.

Baca Juga: Hindari Sekarang Juga, 7 Makanan Tinggi Kolestrol ini Ternyata Bisa Picu Penyakit Stroke dan Jantung

Sehingga Permadi Arya atau Abu Janda harus berurusan dengan pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perkataannya itu.

Atas prilakunya tersebut Abu Janda berkeinginan untuk bertemu dengan Natalius Pigai untuk meminta maaf.

Menanggapi keinginan Abu Janda tersebut, Natalius Pigai mengatakan bahwa dirinya bukan siapa-siapa tetapi hanya lilin kecil dilorong gelap.

"Saya hanya lilin kecil di lorong kegelapan!," cuit Pigai.

Lebih lanjut Natalius menyatakan bahwa semua ino adalah resiko pekerjaan sebagai pekerja kemanusiaan yang pasti akan berbenturan dengan siapapun.

"Saya tahu itu resiko sebagai pekerja kemanusiaan," tutur Natalius Pigai dalam akun twiternya @NataliusPigai2  pada Jum'at, 5 Februari 2021.

Mantan anggota Komnas HAM ini menyatakan tidak pernah terpikirkan untuk memenjarakan seseorang.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Jawa Barat Rangking Pertama dalam Jumlah Vaksinasi Covid-19 Tenaga Profesi Publik 

"Karena itu saya tidak pernah terpikirkan untuk memenjarakan/melaporkan," ujar Pigai berharap kepada siapapun yang ingin bertemu saya terbuka dan silahkan saja.

"Untuk dan atas nama pribadi saya sendiri perbolehkan anda untuk bertemu," pungkasnya.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah