MANTRA SUKABUMI - Ketua Umum jaringan aktivis Pro Demokrasi Iwan Sumule mengatakan rezim sontoloyo.
Menurut Iwan, pemerintah sudah keliru dalam memperlakukan rakyatnya.
Hanya mereka yang berkuasa menentukan benar atau salah.
Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu
Baca Juga: Tanggapi Sidang Habib Rizieq, Tokoh Papua: Kasus Kerumunan Saja Dibuat Susah seperti Teroris
Hal ini disampaikan langsung dari Twitter @KetumProDem pada Rabu, 17 Maret.
"Negara adalah Kami. Hanya kami yang boleh, yang bukan kami tak boleh," ujar Iwan, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Twitter @KetumProDem pada Rabu, 17 Maret 2021.
Negara adalah Kami.
Hanya kami yang boleh, yang bukan kami tak boleh.
Punya tambang batubata, limbahnya lantas dibilang tak beracun.
Punya bisnis nikel, TKA China dibebaskan masuk.
Langgar prokes dibilang spontan, sementara rakyat dipenjarakan.
Rezim Sontoloyo, Menyebalkan! pic.twitter.com/rPvaFjYF7L— Bos Sumule (@KetumProDEM) March 16, 2021
Menurutnya, pemikiran Pemerintah sudah tidak masuk akal dan terlalu mementingkan kalangan tertentu.
"Punya tambang batubara, limbahnya lantas dibilang tak beracun," sambungnya.
Tak hanya itu, Pemerintah tidak berpihak terhadap rakyat kecil.
Baca Juga: Adegan Al dan Andin Disorot Netizen, Tagar Ikatan Cinta Deserve Better Trending di Twitter
"Punya bisnis nikel, TKA China dibebaskan masuk," kata Iwan selanjutnya.
Sebelumnya, Kerumunan Habib Rizieq sebagai pelanggaran protokol kesehatan hingga ditahan.
Sementara Jokowi dengan kerumunan yang sama dibilang spontan dan beda.
"Langgar prokes dibilang spontan, sementara rakyat dipenjarakan. Rezim Sontoloyo, Menyebalkan!," pungkasnya.
Pemerintahan era Jokowi, Iwan menanggapinya tidak ada keadilan bagi rakyat sehingga setiap kebijakannya selalu timbulkan polemik.***