Network
MANTRA SUKABUMI – Justice League karya Zack Snyder adalah pencapaian monumental dalam pembuatan film blockbuster, ini adalah penghargaan Snyder untuk putrinya.
Sebuah budaya keingintahuan yang hanya setengah bercanda, digambarkan oleh sutradara sebagai The Godfather of superhero film.
Versi baru ini, baik atau buruk, memiliki cakupan dan sentimentalitas dari trilogi Lord of the Rings karya Peter Jackson, yang dilukis dengan percikan darah merek dagang Snyder.
Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu
Baca Juga: BMKG Update Info Cuaca Besok Jumat 19 Maret 2021, Angin dan Hujan Melanda Wilayah ini
Ini adalah proyek DC Extended Universe yang paling pribadi dari pembuat film yang membahas tentang makhluk super kuat yang membosankan sekaligus tentang menjadi orang tua.
“Lelah namun gembira, saya bertahan untuk kredit akhir berapa menit lagi pada saat ini, pikir saya dalam hati dan disuguhi lagu favorit Autumn yang dimainkan di pemakamannya setelah bunuh diri,” ungkap Snyder. Seperti dikuitp mantrasukabumi.com dari hindustantimes.com, Kamis, 18 Maret 2021.
Kematian tampak besar di Justice League Zack Snyder. Hampir setiap karakter sentral dalam beberapa cara mengatasi kehilangan orang yang dicintai.
Itulah yang mengikat mereka bersama, mereka dipersatukan oleh kesedihan yang tak terucapkan, dan keinginan untuk tidak membiarkan orang lain menderita seperti yang mereka alami.
