Tanggapi Rencana Pemerintah Impor Beras, Fadli Zon: Upaya Menghancurkan Petani Indonesia

- 23 Maret 2021, 20:15 WIB
Mantan Wakil Ketua DPR RI 2014-2019 Fadli Zon
Mantan Wakil Ketua DPR RI 2014-2019 Fadli Zon /Instagram @fadlizon/

MANTRA SUKABUMI - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berencana akan mengimpor beras 1 juta ton.

Mendag Muhammad Lutfi menyampaikan bahwa kebijakan impor beras tersebut dilakukan sebagai pemenuhan stok di Bulog untuk berjaga-jaga.

Langkah itu diambil karena Mendag menilai daya serap gabah oleh Bulog pada Maret begitu rendah, di mana faktor musim hujan berdampak pada basahnya gabah. Hal itulah yang membuat Bulog hanya bisa menyerap 85 ribu ton gabah. Politisi partai Gerindra Fadli Zon menyoroti wacana impor beras yang ramai diperdebatkan publik.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Rumah Rocky Gerung Disidak, Koleksi Lukisan Wanita dan Tanaman Hias Dibongkar Indy Rahmawati

Fadli Zon menilai bahwa rencana Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi untuk impor beras sama seperti menganggap pembangunan pangan Indonesia gagal.

"Rencana Mendag utk impor beras ini sama saja menyatakan pembangunan pertanian khususnya pangan telah gagal," cuit Fadli Zon, dikutip mantrasukabumi.com, dari akun twitternya, Selasa, 23 Maret 2021.

Tak hanya itu, Fadli Zon bahkan menuturkan bahwa rencana tersebut sama dengan menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa memenuhi kebutuhan pangan rakyat.

"Artinya P @jokowi bisa dianggap tak mampu penuhi pangan bagi rakyat," ucapnya secara tegas.

Baca Juga: Terkabulnya Sidang Offline Habib Rizieq, Ferdinand: Seolah Peradilan Negara Kalah terhadap Keinginan Terdakwa

Baca Juga: Sangat Bahaya, Jangan Makan Pepaya Secara Berlebih karena Dapat Timbulkan Batu Ginjal

Fadli Zon mengatakan bahwa rencana tersebut benar-benar bisa menghancurkan para petani Indonesia.

"Luar biasa nafsu impor beras 1 juta ton ini, benar2 mau menghancurkan petani n sektor pertanian," ujar Fadli Zon

Seperti diberitakan sebelumnya, Mendag Muhammad Lutfi menyampaikan bahwa kebijakan impor beras tersebut dilakukan sebagai pemenuhan stok di Bulog untuk berjaga-jaga.

Langkah itu diambil karena Mendag menilai daya serap gabah oleh Bulog pada Maret begitu rendah, di mana faktor musim hujan berdampak pada basahnya gabah. Hal itulah yang membuat Bulog hanya bisa menyerap 85 ribu ton gabah.

Meski demikian, Muhammad Lutfi menegaskan bahwa impor beras tersebut tidak akan dilakukan apabila pengadaan Bulog di masa panen berjalan dengan baik.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah