MANTRA SUKABUMI - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantah KSP Moeldoko soal Ideologi Partai Demokrat.
SBY menegaskan bahwa Partai Demokrat itu Partai Tengah, mengingat kader partai Demokrat yang majemuk.
Sebagaimana diungkapkan oleh SBY dalam sebuah video yang diunggah di akun twitter pribadi Andi Arief.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 29 Maret 2021: Lewat Pesan Suara, Mama Rosa Terima Andin dan Al Kembali
"Perlu diketahui bahwa Partai Demokrat itu Partai Tengah," kata SBY seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @Andiarief__ pada Senin, 29 Maret 2021.
"Kami menghormati pluralisme dan kader-kader Demokrat itu sangat majemuk, dari Sabang sampai Merauke," ujarnya.
SBY juga mengungkapkan bahwa Partai Demokrat itu, sebarannya luas, berbeda kultur, berbeda agama, aliran politik, bahkan ideologi.
"Gubernur Aceh adalah Kader Demokrat, Demokrat kuat di Aceh, Gubernur Papua juga adalah Kader Demokrat, Demokrat juga kuat di Demokrat, sebarannya luas, berbeda kultur, berbeda agama, aliran politik, bahkan ideologi," tuturnya.
Baca Juga: Ditengah Aksi Bom Bunuh Diri, Ferdinand Sentil Anies Baswedan yang Bungkam Masalah Insiden Terorisme
Karena keadaan Partainya yang majemuk, SBY merasa khawatir jika di masa depan politik Indonesia makin terpolarisasi, dan politik identitas semakin kental.
"Nah dengan kenyataan seperti itu yang terberat adalah apabila di masa depan politik Indonesia makin terpolarisasi, dan politik identitas semakin kental," ucapnya.
Maka kata SBY, polarisasi itu akan berat bagi Demokrat, sebab Demokrat itu tidak suka Polarisasi.
"Berat bagi Demokrat, kami tidak suka Polarisasi itu, pilih kiri atau kanan, Nasionalis atau Islam dan sebagainya," ujarnya.
Sebab, SBY menyebut bahwa Ideologi Partai Demokrat adalah pertengahan, yakni Nasionalis-Religius.
View this post on Instagram
Baca Juga: Membanggakan, Hasil Balap Moto2 Qatar 2021 Tim Indonesia Rebut Podium Tiga