MANTRA SUKABUMI - Fahri Hamzah tanggapi soal terorisme yang dikaitkan dengan agama, terutama dengan agama Islam.
Dalam cuitan di akun twitter nya, Fahri Hamzah mengungkapkan kegeramannya atas orang-orang yang menginginkan agar terorisme dikaitkan dengan Islam.
Bahkan Fahri Hamzah mengungkapkan, orang-orang yang mengaitkan terorisme dengan Islam, sama saja ingin ucapkan selamat tinggal untuk Indonesia.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Andin Lemas Usai Dengar Pengakuan Sumarno, Mama Rosa Pingsan Tahu Siapa Pembunuh Roy
"Sebab mereka yang menginginkan agar terorisme diakui sebagai hasil atau terkait dengan agama Islam di Indonesia sesungguhnya adalah yang ingin mengucapkan selamat tinggal kepada Republik Ini," cuit Fahri, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @FahriHamzah pada 31 Maret 2021.
Ia juga mengungkapkan dengan adanya aksi teroris seperti itu justru kalangan Islam yang dirugikan.
"Padahal kalangan Islam merasa rugi atas kegiatan teroris yang dikait-kait tak ada henti," ungkapnya.
Sebab mereka yang menginginkan agar terorisme diakui sebagai hasil atau terkait dengan agama Islam di Indonesia sesungguhnya adalah yang ingin mengucapkan selamat tinggal kepada Republik Ini..padahal kalangan Islam merasa rugi atas kegiatan teroris yg dikait2 tak ada henti.— #FahriHamzah2021 (@Fahrihamzah) March 30, 2021
Dalam postingan sebelumnya juga Fahri mengusulkan agar menghentikan penggunaan kata-kata kelompok atau jaringan apalagi memakai bahasa Arab.
Baca Juga: Nangis Haru Menanti Lahirnya Anak Pertama, Irwansyah: Alhamdulillah, Ma Syaa Allah Ukkasya
"Saya usul dihentikan penggunaan kata2; kelompok, jaringan, dan lain-lain, apalagi memakai bahasa Arab; jamaah, amaliyah, ansharullah, dan lain-lain," ucapnya.
Ia juga memohon untuk berhenti menggunakan kata-kata di atas, cukup dengan memanggil mereka teroris saja.
"Plis, sebut mereka TERORIS saja!," tegas Fahri.
"Lalu identifikasi nama, lacak ke keluarga dan tetangganya supaya kita tidak terjebak menyeret agama dan warga umumnya!," sambung Fahri.
Saya usul dihentikan penggunaan kata2; kelompok, jaringan, dll apalagi memakai bahasa Arab; jamaah, amaliyah, asharullah, dll. Plis, sebut mereka TERORIS saja! Lalu identifikasi nama, lacak ke keluarga dan tetangganya supaya kita tidak terjebak menyeret agama dan warga umumnya!— #FahriHamzah2021 (@Fahrihamzah) March 30, 2021
Sebelumnya Ia juga menegaskan agar teroris jangan lagi dihubungkan dengan agama, mereka adalah jiwa kosong yang diselundupkan ke dalam bangsa kita yg cinta damai dan persaudaraan.
Baca Juga: Ikatan Cinta 31 Maret 2021: Makin Dikejutkan dengan Pengakuan Sumarno, Andin Berlutut Lemas
Baca Juga: Tanda Kiamat Semakin Terlihat, Rasulullah SAW Anjurkan Tempati Tiga Negeri ini
"Mereka ini bom waktu yang alat picu ledaknya dikendalikan orang lain. Mereka ini penyusup yg bermaksud merusak barisan. Waspadalah!," ucapnya.
Fahri menjelaskan bahwa dalam teori “jiwa kosong” itu kita akan menemukan jalan untuk memitigasi potensi teroris di depan kita.
"Dan jiwa kosong biasanya diisi oleh yang frustrasi atau mengidap kelainan jiwa. Tapi dipakaikan “identitas” yang mirip identitas agama. Nah, lebih baik begitu cara kerjanya," pungkasnya.***