MANTRA SUKABUMI - Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan bahwa jaringan teroris yang beraksi di Makassar diduga anggota Jamaah ansharut Tauhid (JAD) yang beraksi di Filipina.
Menanggapi pernyataan Kapolri ini Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyatakan bahwa untuk aksi bom bunuh diri ini jangan diberi nama yang berbau agama cukup teroris saja.
"Saya mohon aparat tidak usah lagi sebut mereka pakai Bahasa Arab. Jamaah, Anshar, dan lain-lain. Please, sebut mereka teroris. Cukup!” ujar Fahri Hamzah dalam akun twitternya.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Ahli Telematika Tertawakan Klarifikasi Soal Bantahan Posisi Duduk Gibran saat Bersama Menteri PUPR
Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean mengomentari tanggapan Fahri Hamzah atas keberatannya kepada pihak kepolisian untuk tidak menggunakan Bahasa Arab kepada kelompok teroris.
Ferdinand Hutahaean tidak sepakat dengan apa yang dinyatakan oleh Fahri Hamzah. Pasalnya, pihak kepolisian tidak memberikan nama kepada kelompok tersebut.
Dia menambahkan, bahwa yang memberi nama itu bukan polisi tapi dirinya sendiri mengibarkan nama seperti itu.
Baca Juga: Gus Dur: Bukti yang Ada, Malahan Bom itu Mirip dengan Punya Polisi, Bisa Aja Pelakunya Aparat Sendiri
“Bang, yang menamai mereka dengan sebutan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan Jamaah Ansharut Daullah (JAD), adalah mereka sendiri, bukan polisi,” cuit Ferdinand HUtahaean, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @FerdinandHaean3 Senin, 29 Maret 2021.
Bang, yang menamai mereka dengan sebutan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan Jamaah Ansharud Daullah (JAD) adalah mrk sendiri, bukan Polisi. Polisi memburu mereka sesuai kelompoknya yang kini terafiliasi dengan ISIS.
Janganlah seolah Polisi yg seolah dituduh membuat2 nama itu. https://t.co/ocdOGHdJGl— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) March 28, 2021
Ferdinand Hutahaean juga menegaskan, pihak kepolisian memburu kelompok teroris yang terafiliasi dengan ISIS.
Oleh karena itu, Ferdinand Hutahaean menegaskan, jangan seolah-olah pihak kepolisian yang dituduh membuat nama tersebut.
“Polisi memburu mereka sesuai kelompoknya yang kini terafiliasi dengan ISIS. Janganlah seolah Polisi yang dituduh membuat-buat nama itu,” tegas Ferdinand Hutahaean.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 29 Maret 2021: Lewat Pesan Suara, Mama Rosa Terima Andin dan Al Kembali
Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit: Pelaku Bom Gereja Katedral Merupakan Jaringan JAD
Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit ketika meninjau lokasi bom bunuh diri di Makasar menyatakan bahwa diduga pelakunya masih ada kaitan dengan jaringan JAD yang bergerak di Filipina.