Tak Disangka Partai Baru Melesat Sedangkan PDIP dan Gerindra Alami Penurunan dalam Survei Elektabilitas Parpol

- 2 April 2021, 06:14 WIB
KETUA Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan pers usai pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis, 8 Agustus 2019. Megawati Soekarnoputri terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2019-2024.
KETUA Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan pers usai pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis, 8 Agustus 2019. Megawati Soekarnoputri terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2019-2024. /*/ANTARA/

MANTRA SUKABUMI - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) masih memimpin elektabilitas partai politik walaupun begitu kedua partai ini mengalami angka penurunan .

Akan tetapi parta-partai baru dan partai nasional yang belum lama berdiri mengalami kenaikan yang sangat signifikan dalam angka survei elektabilitas partai politik.

Data tersebut diambil dari hasil survei yang dilakukan oleh Polmatrix Indonesia pada kurun waktu 20-25 Maret 2021, dan dalam survei tersebut ada partai politik yang mengalami kenaikan dan ada yang turun bahkan ada yang stabil diangka tersebut.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Tubuh Terasa Sakit, Sembuh Seketika dengan Doa dan Ayat Mustajab ini

Kedua partai besar ini, Meskipun trennya bergerak turun, akan tetapi dalam hasil survei yang dilakukan pada 20-25 Maret 2021, partai PDIP tetap unggul dengan elektabilitas mencapai 20,3 persen, sedangkan Gerindra 10,5 persen.

"PDIP dan Gerindra yang merupakan dua parpol utama di koalisi pemerintahan cenderung stabil memimpin elektabilitas," kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Antaranews, pada Jumat, 2 April 2021.

Dendik Rulianto mengatakan, bahwa elektabilitas partai PDIP dan partai Gerindra mengalami tren yang bergerak turun. Hal itu terlihat dari hasil survei sebelumnya.

Pada Mei 2020 elektabilitas PDIP mencapai 33,3 persen, turun menjadi 28,7 persen (September 2020) dan 25,5 persen (Desember 2020).

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 2 April 2021: Tak Mau Lagi Jadi Incaran, Sumarno Telpon Elsa dan Beritahu Semuanya

Gerindra dari kisaran 13 persen pada Mei-September 2020 menjadi 10,1 persen (Desember 2020), lalu kini naik tipis menjadi 10,5 persen.

Sementara itu dua parpol nasionalis yaitu Demokrat dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengalami tren kenaikan. Sementara di kalangan ideologi Islam, parpol baru yaitu Partai Ummat berpeluang menjadi kuda hitam.

Elektabilitas Demokrat bergerak naik, dari kisaran 3 persen pada Mei-September 2020 naik menjadi 7,5 persen (Desember 2020), dan kini (Maret 2021) 8,1 persen. Demokrat memantapkan diri pada posisi keempat, membayangi Golkar.

Tren kenaikan elektabilitas juga dialami PSI, dari 4,3 persen (Mei 2020) menjadi 4,5 persen (September-Desember 2020), lalu naik lagi menjadi 5,0 persen.

Baca Juga: Tepok Kepala, Rocky Gerung: Gila Apa, Dunia Internasional Bingung, Mana Mungkin Mabes Polri Ditembus Teroris

Partai Ummat yang sebelumnya masih nihil dukungan kini melesat menjadi 1,3 persen, bahkan melampaui posisi PAN.

Sedangkan Golkar stabil di kisaran 8 persen, kini sebesar 8,4 persen. Lalu ada NasDem (4,1 persen/3,9 persen/4,0 persen/3,7 persen), Perindo (1,1 persen/0,9 persen/0,7 persen/0,6 persen), dan Hanura (0,9 persen/0,6 persen/0,4 persen/0,3 persen).

Di antara parpol-parpol Islam, PKB memimpin (6,2 persen/5,3 persen/5,5 persen/5,4 persen), disusul PKS (5,4 persen/5,8 persen/5,2 persen/5,1 persen), dan PPP (1,5 persen/1,7 persen/1,8 persen/1,6 persen).

Partai Ummat didirikan oleh Amien Rais yang juga merupakan pendiri PAN, dan kini menjadi penantang PAN (2,2 persen/2,0 persen/1,5 persen/1,0 persen). Sempalan PKS yaitu Gelora naik tipis dari 0,1 persen (Desember 2020) menjadi 0,2 persen.

Masih ada 28,4 persen responden yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.

"Turunnya dukungan dari sejumlah parpol kebanyakan lari menjadi undecided (bimbang), yang berpeluang untuk diperebutkan oleh parpol-parpol yang lain," kata Dendik.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan kepada 2.000 orang responden mewakili 34 provinsi. Survei dilakukan melalui telepon terhadap responden survei sejak 2019 yang dipilih acak.

Margin of error survei sebesar ±2,2 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah