Serukan Lawan Teroris, Teddy Gusnaidi: Bunuh Bibit Radikalisme ini Bisa Dilakukan, Tinggal Mau Apa Tidak

- 3 April 2021, 11:18 WIB
Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi
Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi /Facebook.com/ Teddy Gusnaidi

MANTRA SUKABUMI - Bangsa Indonesia semakin berani dan siap untuk melawan teroris.

Perlawanan terhadap teroris dipandang perlu sebagai upaya menjauhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari kehancuran.

Upaya-upaya ini kemudian muncul setelah beberapa waktu lalu, para teroris tersebut mencoba untuk meledakan gereja katedral di Makassar.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Konon 6 Golongan Manusia ini Dilarang Makan Nangka karena Efeknya Sangat Berbahaya

Sepasang suami istri terduga teroris harus meninggal dunia ditempat akibat bom bunuh diri yang dilakukannya dengan embel-embel jihad.

Kemudian, seorang wanita berinisial ZA masuk ke lingkungan Mabes Polri dan kemudian menembakan senjata api yang dimilikinya ke arah petugas sebanyak enam kali.

Lalu perempuan yang terduga teroris pun harus meninggal dunia ditempat kejadian setelah polisi menembaknya.

Maka dari situlah gerakan bersama untuk melawan para teroris muncul dan kemudian membunuh faham-faham radikalisme.

Baca Juga: SBY Akan Digugat Kubu Moeldoko Rp99 Triliun, Yan Harahap: Segera Cek Kesehatan Takutnya terganggu

Langkah dari Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi sesaat serangan teroris dilancarkan, langsung membuka pelatihan ketangkasan lapangan Brimob di Boyolali.

Menurutnya hal ini dilakukan sebagai upaya menciptakan pasukan khusus dijajaran institusi polri dan dapat melaksanakan tanggung jawabnya dalam menanggulangi keadaan darurat.

"Sebagai pasukan khusus dijajaran institusi Polri, Korps Brimob harus dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam menanggulangi situasi darurat, membantu tugas-tugas kepolisian kewilayahan serta dituntut mampu menangani kejahatan intensitas tinggi terorganisir bersenjata api dan bahan peledak," terang Kapolda Jawa Tengah tersebut saat membuka pelatihan ketangkasan lapangan Brimob sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Instagram @humas_poldajateng pada Sabtu, 3 April 2021.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BIDANG HUMAS POLDA JAWA TENGAH (@humas_poldajateng)

Selain itu Teddy Gusnaidi mendukung penuh langkah pemerintah mengadakan pengaduan medsos dan patroli medsos.

Lebih lanjut Teddy Gusnaidi menegaskan tinggal membuka nomer pengaduan dilapangan dan patroli dilapangan.

Baca Juga: Kubu Moeldoko Mulai Rontok, Syahrial Nasution: Kapal Sudah Oleng Kawan, Cirinya Tikus Mau Loncat

"Pemerintah sudah benar adakan pengaduan medsos dan patroli medsos. Tinggal buka nomer pengaduan dilapangan dan patroli dilapangan," kata Teddy Gusnaidi seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan akun twitter @TeddyGusnaidi pada Sabtu, 3 April 2021.

Menurut Teddy Gusnaidi setelah langkah ini dijalankan dengan baik, maka bunuh para generasi khilafah, ISIS dan sejenisnya. Sebelum menyebarkan dan membuat kerusakan.

"Jadi kita "bunuh" para generasi khilafah, ISIS dan sejenisnya, sebelum menyebarkan & membuat kerusakan," sambungnya.

Diakhir cuitan tersebut, Teddy menegaskan hal itu dapat dilakukan tinggal mau apa tidak untuk melakukannya.

"Ini bisa dilakukan, tinggal mau apa tidak." tandasnya.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x