Kecam Pihak yang Anggap Aksi Terororisme Hanya Rekayasa, Lemkapi: Keterlaluan, Pemikiran Ngawur

- 6 April 2021, 19:10 WIB
Kecam Pihak yang Anggap Aksi Terororisme Hanya Rekayasa, Lemkapi: Keterlaluan, Pemikiran Ngawur./
Kecam Pihak yang Anggap Aksi Terororisme Hanya Rekayasa, Lemkapi: Keterlaluan, Pemikiran Ngawur./ /ANTARA.

 

MANTRA SUKABUMI - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) buka suara soal aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar beberapa waktu lalu.

Kali ini, Lemkapi mengecam speskulasi berbagai pihak yang menganggap aksi teror di Makassar juga penyerangan Mabes Polri adalah rekayasa.

Direktur Eksekutif Lemkapi Dr Edi Hasibuan menegaskan, spekulasi tersebut merupakan pemikiran yang sebarang.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Berani Tolak Eksepsi Habib Rizieq Shihab, Anggota DPR RI: Hakim Harus Siap Dimaki

"Kami melihat tuduhan adanya rekayasa keterlaluan. Itu pemikiran yang ngawur. Mana mungkin teror bisa direkayasa," tutur Edi dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA pada 6 April 2021.

Edi kemudian mendesak masyarakat agar tidak menyebarkan informasi yang bisa menyesatkan, dan membuat kericuhan di tengah publik.

"Semua bukti sangat jelas. Korbannya juga sangat jelas. Peristiwanya juga sangat jelas. Mana mungkin polisi bisa merekayasa," ujarnya.

Dirinya kemudian mengimbau masyarakat agar tetap menilai bahwa aksi terorisme adalah musuh negara.

Baca Juga: Waspada, Jangan Tunggu Semakin Parah, Ketahui Dulu 5 Gejala Batu Ginjal Berikut ini

"Jangan kita biarkan teror terus bermunculan dan menimbulkan ketakutan di masyarakat. Kami ajak semua masyarakat melawan teror demi keamanan negeri kita" kata Edi.

Lebih lanjut, Edi menilai Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri dan seluruh jajaran Polri telah bekerja keras melakukan penegakan hukum dalam aksi teror.

"Mari kita dukung dedikasi dan loyalitas Polri yang siang malam bekerja demi melindungi masyarakat dari berbagai ancaman teror," katanya.

Seperti diketahui, dua pelaku teror melakukan aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu, 28 Maret 2021 lalu.

Baca Juga: Usai Diisukan Hamil, Nissa Sabyan Muncul Tengah Bernyanyi di Acara Pernikahan, Netizen: Tebal Ya

 Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia Kamis, 6 April 2021, Capai 1.534.255 Kasus Positif

Kedua pelaku yang merupakan pasangan suami istri tewas di tempat, sementara 19 warga sekitar mengalami luka-luka.

Hingga saat ini pihak kepolisian sudah menangkap 23 orang yang diduga berkaitan dengan aksi bom bunuh diri di Makassar.

Sebanyak 13 orang ditangkap di Makassar, lima orang di Jakarta, Bekasi dan Bima, Nusa Tenggara Barat. Serta yang diduga merakit bom pun ikut ditangkap.

Kemudian beberapa hari setelah insiden itu, Mabes Polri diserang oleh seorang diduga terori menggunakan senjata api.

Pelaku tewas setelah ditembak oleh anggota kepolisian, dan seseorang yang menjual senjata kepadanya telah ditangkap ileh polisi di Aceh.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah