Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi dari Anak Petani Jahe: Saya Yakin Petani Tak Usah Jadi Atta Aurel

- 7 April 2021, 06:39 WIB
Tangkapan layar Presiden Jokowi. Orang nomor satu Indonesia ini akan mengunjungi Pulau Adonara dan Pulau Lembata.
Tangkapan layar Presiden Jokowi. Orang nomor satu Indonesia ini akan mengunjungi Pulau Adonara dan Pulau Lembata. /YouTube/Sekretariat Presiden

"Yth: Bapak @Jokowi, Ini langkah terakhir yang bisa saya buat. Saya sudah coba DM Menteri Pertanian tapi tidak digubris. Perkenalkan saya Layla Saragih rakyat jelata anak dari seorang petani," tulisnya.

Selanjutnya, Layla pun langsung menuturkan maksudnya, yakni meminta tolong untuk memperhatikan harga hasil pertanian di Sumatera Utara, khususnya harga Jahe yang anjlok.

"Tolong mohon kiranya diperhatikan harga hasil pertanian di Sumut terutama Jahe yang harganya anjlok sekali," katanya.

"Dan pemerataan distribusi juga mohon diperhatikan. Karena di luar pulau Sumatera harga mungkin masih mencapai 15k. Di sumut 3,5k / kilo," ucapnya.

Baca Juga: Geram pada Ustaz Yahya Waloni, Anggota DPR RI: Wajah Islam Jadi Bengis, Brutal dan Penuh Kebencian

Selain itu, Layla juga meminta pada Jokowi agar import Jake dihentikan dan memprioritaskan produk dalam negeri.

"Dan juga minta tolong import Jahe dihentikan dahulu pak. Kita prioritaskan produk dalam Negeri. Kasian petani pak harga pertanian anjlok, tapi pupuk tinggi-tinggi sekali," tuturnya.

Layla pun memohon dengan sangat pada Jokowi, ia yakin para petani tidak harus menjadi Atta Aurel dulu untuk mendapatkan perhatian Presiden.

"Tolong pak. Tolong sekali. Saya yakin petani tidak harus menjadi atta dan aurel agar bisa mendapat perhatian bapak," ucapnya.

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah