Konjungsi Awal Ramadhan Terjadi pada 12 April, Masyarakat Bisa Lihat Hilal di Live Streaming BMKG

- 10 April 2021, 10:06 WIB
Ilustrasi  melihat hilal dalam penentuan awal ramadhan
Ilustrasi melihat hilal dalam penentuan awal ramadhan /Dokument/PRFMNews

MANTRA SUKABUMI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan konjungsi awal bulan Ramadhan 1442 H terjadi pada Senin, 12 April 2021 M.

Konjungsi tersebut tepatnya pada pukul 09.30 WIB atau 10.30 WITA atau 11.30 WIT.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Tanggapi Dialog Sengit Munarman dan Najwa Shihab, Pengamat: Alhamdulilah Cangkir Kopi Tidak Melayang ke Muka

"Sehingga bisa disimpulkan bahwa di wilayah Indonesia konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam," paparnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA pada Sabtu, 10 April 2021.

Rahmat Triyono menyampaikan bahwa pada tanggal 12 April 2021, matahari terbenam paling awal di Merauke (Papua) pukul 17.37 WIT dan paling akhir pukul 18.46 WIB di Sabang, (Aceh) dengan tinggi hilal berkisar antara 2,62 derajat di Jayapura (Papua) sampai dengan 3,66 derajat di Tua Pejat, Mentawai (Sumatera Barat).

Kemudian, elongasi berkisar antara 3,83 derajat di Merauke (Papua) sampai dengan 4,77 di Sabang (Aceh).

Umur bulan berkisar antara 6,11 jam di Merauke (Papua) sampai dengan 9,26 jam di Sabang (Aceh). Lag berkisar antara 13,18 menit di Jayapura (Papua) sampai dengan 17,74 menit di Tua Pejat, Mentawai (Sumatera Barat).

Selanjutnya, kecerlangan Bulan (FIB) berkisar antara 0,11 persen di Merauke (Papua) sampai dengan 0,17 persen di Sabang (Aceh).

Baca Juga: 6 Shio Ini Bakal Beruntung Hari Ini Sabtu, 10 April 2021: Shio Monyet jadi Pusat Perhatian

Selain itu, Rahmat Triyono juga menyampaikan, objek benda langit yang dapat disangka sebagai hilal adalah Venus, berjarak sudut lebih kecil 5 derajat dari bulan dan posisinya berada di sebelah utara bulan.

Dalam mekanisme pengamatan atau rukyat hilal penentu awal bulan Hijriyah, Rahmat Triyono mengatakan, BMKG memanfaatkan teleskop atau teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.

"Saat pengamatan dilaksanakan, kecerlangan cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi Bulan di ufuk Barat," katanya.

Dengan teknologi informasi, lanjut dia, data itu langsung dikirim ke server di BMKG Pusat, untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan secara online ke seluruh dunia melalui https://www.bmkg.go.id/hilal.

Baca Juga: Bule Asal Inggris Latih Tari Jawa Klasik, Ganjar Pranowo Taruh Harapan pada Penari Cilik Sebagai Penerus

Memasuki bulan Ramadhan 1442 Hijriah (2021 Masehi), BMKG akan melaksanakan Rukyat Hilal pada 12 April 2021 di 29 lokasi di Indonesia, yakni:

1. Banda Aceh
2. Tapanuli Tengah (Sorkam dan Barus)
3. Padang
4. Bengkulu
5. Serang (dua lokasi)
6. Jakarta
7. Garut
8. Kebumen
9. Bantul
10. Kulon Progo
11. Malang
12. Bali (dua lokasi)
13. Mataram
14. Waingapu
15. Kupang
16. Alor
17. Balikpapan
18. Makasar
19. Gorontalo
20. Donggala
21. Manado
22. Kolaka
23. Ternate
24. Ambon
25. Sorong
26. Merauke

Baca Juga: Cara Cek BPUM Tahap 2 Rp1,2 Juta, Segera Login eform.bri.co.id/bpum dengan NIK eKTP

Tim BMKG Pusat, akan pengamatan di POB Kebumen. Di Jakarta, BMKG akan pengamatan di Ancol.

Rahmat Triyono juga mengatakan, masyarakat luas dapat ikut melihat hilal penentu awal Ramadhan 1442 Hijriah pada Senin (12/4) pada sore hingga petang, secara daring (live streaming) dengan mengakses laman BMKG https://www.bmkg.go.id/hilal

Ia menambahkan, untuk mengawali bulan Ramadhan 1442 H (2021 M), sebaiknya menunggu keputusan Menteri Agama Republik Indonesia yang akan diumumkan pada tanggal 12 April 2021 malam.***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah