Network
MANTRA SUKABUMI - Menanggapi soal tindakan Presiden RI Joko Widodo yang memberikan hadiah berupa jaket kepada pemuda NTT yang meneriakkan dukungan agar ia lanjut memimpin tiga periode.
Menanggapi pemberian hadiah jaket secara spontan kepada seorang pemuda bernama Jackson Boleng di NTT itu, Sosiolog Arief Munandar lantas menyinggung soal sejumlah pihak yang sebetulnya sudah sejak lama melontarkan seruan agar Jokowi lanjut tiga periode.
"Sejak beberapa waktu sebelumnya, ada banyak 'pihak' yang sudah berteriak agar Pak Jokowi lanjut tiga periode. Yang pertama adalah Arief Poyuono mantan Waketum Gerindra, dia bersikukuh bahwa Pak Jokowi adalah satu-satunya sosok pemimpin saat ini yang mampu memimpin Indonesia untuk keluar dari krisis multidimensi yang disebabkan oleh Covid-19," ujar Arief Munandar, dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal Youtube, Senin, 12 April 2021.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Baca Juga: Waspada, Ternyata Tidur Gunakan Kipas Angin Bisa Sebabkan 5 Bahaya ini
Tak hanya itu, dia melanjutkan, Arief Poyuono juga meyakini bahwa 85 persen penduduk Indonesia mendukung Jokowi untuk melanjutkan hingga tiga periode.
Ia lantas menyoroti sikap Jokowi yang berulang kali menegaskan bahwa Presiden RI ke-7 itu menolak untuk menjabat selama tiga periode.
"Jadi kalau tadi Jackson Boleng mendapatkan jaket Pak Jokowi, gue nggak tau nih ya, Arief Poyuono sudah dapat apa nih dari Pak Jokowi, karena kan dukungannya jauh lebih masif," tuturnya.
Lebih lanjut, Arief Munandar lantas menyinggung Muhammad Qodari, yang mengusulkan Jokowi untuk kembali maju di Pilpres 2024, dan berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Menhan RI Prabowo Subianto Akui Dirinya Berdosa Tak Pernah Nengok Sosok Ini
Pernyataan Qodari ini, menurutnya, sama saja dengan mendorong mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk memimpin selama tiga periode.
"Jadi tadi ya, kalau Jackson Boleng dapat jaket dari Pak Jokowi, ini dapat apa nih kira-kira? Nah kita juga bertanya-tanya, ada banyak pihak lain yang juga mulai mengangkat ide-ide tiga periode, kira-kira mereka dapat apa?" ujar Arief Munandar.
Sementara itu, terkait penolakan untuk memimpin tiga periode yang berulang kali disampaikan oleh Jokowi, Arief Munandar meyakini bahwa ada bagian-bagian sejarah yang senantiasa berulang.
"Satu, misalnya obsesi untuk membuat Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur, memindahkan Ibu Kota ini kan prosesnya masih panjang, dan nggak akan keluar tahun 2024. Jadi sayang amat, misalnya gua Pak Jokowi yang, idenya dari gua, udah jalan, ada groundbreaking, apalagi desain istana baru itu megah bener, tapi gue nggak bisa nikmatin," kata Arief Munandar.
Sosiolog itu menuturkan, jika Jokowi bisa sampai tiga periode, maka ia akan bisa menikmati Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kaltim, yang juga bisa menjadi legacy pemerintahan Jokowi.***
