Singgung Ekonomi Indonesia Naik 7 Persen, Christ Wamea: Kerja atau Mengkhayal

- 15 April 2021, 21:44 WIB
Singgung Ekonomi Indonesia Naik 7 Persen, Christ Wamea: Kerja atau Mengkhayal
Singgung Ekonomi Indonesia Naik 7 Persen, Christ Wamea: Kerja atau Mengkhayal /Twitter/@PutraWadapi/



MANTRA SUKABUMI - Christ Wamea mengomentari terkait kondisi ekonomi Indonesia dan harapan ekonomi Indonesia kedepannya.

Dalam Rakor Kepala Daerah 2021 Jokowi menyampaikan bahwa Demi mencapai target pertumbuhan ekonomi positif sepanjang 2021, pemerintah memasang target kinerja ekonomi bisa tumbuh di atas 7 persen pada kuartal II.

Menurut Christ Wamea pesimis ekonomi Indonesia dapat tumbuh hingga 7 persen pada tahun 2021.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Atas Nama Cinta Bima Arya Salahkan Habib Rizieq, Gus Umar: Menteri Positif Covid-19, Apa Anda Mau Bersuara

Christ Wamea mempertanyakan bahwa hal tersebut bisa dicapai dengan bekerja ataukah dengan cara menghayal.

"Ekonomi meroket dari tahun 2015 sampai tumbuh 7 % tahun 2021. Ini sebenarnya kerja apa cuma duduk menghayal." ujar Christ Wamea sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitternya @PutraWadapi pada 15 April 2021.

Sebelumnya Presiden Jokowi menyebutkan bahwa kuartal II menjadi periode penentu bagi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2021.

Tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun, menurutnya, ditentukan dari capaian di kuartal II kelak.

Baca Juga: Kota Solo Raih Penghargaan Kota Terbaik 2021, Said Didu: Belum Bekerja Sudah Juara

Jokowi dalam arahannya saat Rakor Kepala Daerah Tahun 2021 pada Rabu 14 April 2021.

"Hati-hati di kuartal II tahun ini, berarti bulan April, Mei, Juni ini sangat menentukan sekali pertumbuhan ekonomi kita bisa melompat naik atau tidak. Kalau tidak, kuartal berikutnya kita akan betul-betul sangat berat," ujar Jokowi.

Angka 7 persen tersebut perlu dicapai di kuartal II 2021, demi memastikan pertumbuhan ekonomi nasional pulih dari keterpurukan akibat pandemi.

Pemerintah harus bisa meningkatkan paling tidak di atas 7 persen di kuartal II.

Bukan sesuatu yang mudah namun jika dukungan dari daerah, hal tersebut yakin ini menjadi sesuatu yang mudah.

Salah satu jurus yang diyakini pemerintah paling ampuh dalam mendongkrak pertumbuhan adalah memperderas aliran investasi.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Sholat Subuh 4 Ramadhan di Wilayah Sukabumi Jumat, 16 April 2021, Disertai Doa Harian

Baca Juga: Biarkan Sang Istri, Pengantin Pria ini Malah Asik Foto Mesra dengan Wanita Lain, Netizen: Urat Malunya Putus

Jokowi pun meminta kepada seluruh kepala daerah benar-benar menggelar karpet merah bagi investor agar lapangan kerja ikut tercipta.

Sehingga Serapan lapangan kerja ini pun dipercaya bisa meningkatkan kesejahteraan warga di daerah dan berujung pada naiknya konsumsi.

Sebelumnya, pemerintah masih memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021 pada kisaran minus satu persen hingga minus 0,1 persen.

 Adapun proyeksi ini lebih baik jika dibandingkan posisi pertumbuhan sepanjang 2020 minus 2,07 persen.

Sementara itu Menteri Keuangan yakni  Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan tersebut didasari dari kegiatan ekonomi di Indonesia yang mulai menunjukkan adanya pemulihan.

Hal tersebut seiring jumlah kasus Covid-19 menurun ke level 4.000-an per hari dibandingkan puncak kasus yang mencapai lebih dari 14.500 kasus per hari.

Baca Juga: 5 Tips Atasi Kekenyangan Setelah Berbuka Puasa, Salah Satunya Tidak Tiduran

Pemerintah berharap sebetulnya bisa mencapai zona netral, tapi kita masih mendekati minus 0,1 persen.

hal itu disampaikan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KITA secara virtual, akhir Maret lalu.

Sri Mulyani memproyeksikan pada tahun ini  pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen.

Sedangkan lembaga-lembaga global seperti OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada level 4,9 persen.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah