Sebelumnya terjadi polemik di tengah masyarakat akibat dari hilangnya sosok pendiri Nahdlatul Ulama yakni KH. Hasyim Asyari dalam Kamus Sejarah Indonesia terbitan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud.
Berbagai pihak menilai Mendikbud Nadiem Makarim harus bertanggung jawab terhadap munculnya buku tersebut di masyarakat.
Baca Juga: Reaksi Cowok Rusia Lihat Foto Aurel Hermansyah: Saya Kaget Melihatnya
Tidak dimasukkannya KH. Hasyim Asyari dalam kamus tersebut dianggap mencederai Nahdliyin.
Sementara itu Menurut dosen filsafat dan juga pengamat politik yakni Rocky Gerung mengatakan bahwa kesalahan yang dilakukan Kemendikbud dalam menyusun kamus tersebut terjadi karena terlalu sibuk mengurusi politik terkini Tanah Air.
Salah satunya soal isu wacana jabatan presiden tiga periode.
"Kalau terjadi kekeliruan, ada editor di bidang kebudayaan atau Mendikbud yang tidak awas. Karena terlalu sibuk dengan urusan tiga periode, urusan current political," kata Rocky Gerung, dikutip dari kanal Youtube.
Padahal menurut Rocky Gerung menyebutkan bahwa sejarah itu sendiri merupakan hal politik.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata 4 Amalan Ringan ini Pahalanya Terus Mengalir Hingga Hari Kiamat