Tanggapi Kasus Suap Ditubuh KPK, Rocky Gerung : Goodbye Saya Tidak Percaya Lagi KPK

- 26 April 2021, 06:30 WIB
Tanggapi Kasus Suap Ditubuh KPK, Rocky Gerung : Goodbye Saya Tidak Percaya Lagi KPK./*
Tanggapi Kasus Suap Ditubuh KPK, Rocky Gerung : Goodbye Saya Tidak Percaya Lagi KPK./* //*mantrasukabumi.com/Tangkapan Layar Instagram.com/ Rocky Gerung official

MANTRA SUKABUMI - Menyusul terungkapnya skandal suap yang dilakukan oleh salah satu penyidik KPK terhadap Bupati Tanjungbalai membuat lembaga anti rasuah ini banjir kritikan dari berbagai kalangan.

Salah satu kritikan datang dari Pengamat politik Rocky Gerung, dia menilai bahwa kasus suap ini akan menjadi catatan buruk bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pakar filsafat itu menyatakan kasus risywah tersebut memupus harapan tentang pemberantasan korupsi di Indonesia.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Video Prajurit di Dalam KRI Nanggala 402 Bikin Ustadz Yusuf Mansur dan Netizen Bercucuran Air Mata

"Ini serius karena sejarah KPK jadi kelam," ujar Rocky Gerung, dikutip mantrasukabumi.com, dari kanal Youtube, Senin, 26 April 2021.

Menurut Rocky, masyarakat kehabisan kesabaran dalam melihat pemberantasan korupsi di Indonesia. Dia menyebut kasus suap kepada Stepanus itu tidak hanya buruk bagi KPK, tetapi juga kepada Presiden Jokowi.

"Bertumpuk-tumpuk kasus korupsi pada masa pemerintahannya (Jokowi, red). Pemberantasan korupsi dikebiri dengan pelemahan KPK dan akhirnya hal ini (terjadi kasus suap kepada penyidik, red)," ujarnya.

Rocky menuturkan banyak kasus korupsi menyangkut orang kuat yang tak terselesaikan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi. Kalaupun ada pejabat tinggi yang diadili, hukumannya minimal dan memperoleh banyak keringanan.

Baca Juga: Sebelum Tenggelam, Kapten Nanggala 402 Heri Oktavian: Jika Anda Menemukan Kami di Berita, Mohon Doakan Kami

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta 26 April 2021: Elsa Tak Lagi Punya Harapan, Ricky Percaya Bisa memilikinya

"Jadi, komitmen pemberantasan korupsi itu hanya diucapkan di masa kampanye saja," tegasnya.

Seperti diketahui, Stepanus merupakan anggota Polri yang menjadi penyidik KPK. Polisi berpangkat AKP itu diduga menerima suap Rp 1,3 miliar dari Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial.

Kasus suap itu bermula ketika KPK mengusut kasus dugaan korupsi di Pemkot Tanjungbalai. Motif di balik suap untuk Stepanus itu ialah menghentikan penyelidikan KPK atas jual beli jabatan yang diduga menyeret Syahrial.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah