MANTRA SUKABUMI - Tim Penyidik KPK menggeledah rumah dinas Wakil Ketua DPR Aziz Syamsudin Rabu, 28 April.
Pasalnya, Azis diduga sebagai penghubung dan terlibat langsung penyuapan Wali Kota Tanjung Balai terhadap penyidik KPK waktu lalu.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar menyoroti penggeledahan yang dilakukan KPK di rumah dinas Azis Syamsudin hanyalah sebuah drama.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
"KPK suka drama kayak sinetron Ikatan Cinta," kata Gus, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Twitter @UmarHasibuan pada Kamis, 29 April 2021.
Menurut Gus, KPK menggeledah di rumah dinas Azis tak bakalan dapat bukti apa-apa.
Gus menyarankan untuk menggeledah rumah pribadi Azis Syamsudin.
"Rumah dinas Gak ada apa2 berani Gak @KPK_RI
geledah rumah pribadi Azis?," kata Gus.
Diketahui sebelumnya, Wali Kota Tanjung Balai dikenalkan oleh Wakil Ketua DPR Aziz Samsudin kepada Stepanus.
Baca Juga: Komandan KRI Nanggala 402 Sempat Curhat kepada Wartawan: Gue Kebat-kebit Bertugas di Kapal Selam Tua
Di situ, terjadilah suap terhadap penyidik KPK dengan tujuan untuk menutupi perkara dugaan korupsi yang dilakukan oleh Wali kota Tanjung balai.
Dengan kejadian tersebut, M Syahrial dan Stepanus ditetapkan sebagai tersangka suap.
Stepanus disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau pasal 11 dan Pasal 12 B UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Sedangkan Syahrial disangkakan melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.***