Cara baru tersebut adalah 3 hal yaitu Kolaboratif, Masif dan Terstruktur.
Kolaboratif: melibatkan banyak pihak, pusat, daerah, swasta, UKM, dan pakar.
Masif: yang dikelola bukan sejumlah bangunan tua saja, tetapi sebagai kesatuan kawasan dari Sunda Kelapa, hingga Kota Tua.
Baca Juga: Pengacara Akui Sulit Bertemu Munarman, Fadli Zon Sebut Polda Metro Langgar HAM
Terstruktur: melalui pembentukan JV yang diberi banyak fleksibilitas dan otoritas untuk mengelola.
Kita ingin memanfaatkan masa lalu bukan untuk bernostalgia semata, tetapi untuk menciptakan peluang ekonomi sekaligus memberi kesempatan bagi generasi mendatang untuk belajar.
Sehingga pengembangan Kota Tua ini tetap mengangkat masa lalu, tetapi tetap berorientasi ke masa mendatang. Tua tetapi modern dan dinamis.
Kita tidak ingin menjadikan Kota Tua sebagai destinasi wisata semata, tetapi juga membangun ekosistem ekonomi yang dinamis, yang mengundang orang untuk berkarya.
Ada kehidupan di Kota Tua, dan kehidupan itulah yang menjadi daya tarik wisatawan untuk datang.
Transformasi Kota Tua dan Sunda Kelapa adalah kerja panjang. Ibarat lari maraton.