Network
MANTRA SUKABUMI - Sejumlah orang yang menamai dirinya Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menggugat Presiden Jokowi untuk mundur ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat .
Gugatan kepada Presiden Jokowi tersebut termuat dalam Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor perkara 266/Pdt.G/2021/PN Jkt.Pst.
Melansir dari laman Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 30 April 2021, gugatan tersebut dilayangkan oleh Muhidin Jalih dan kawan-kawannya karena mereka menilai Jokowi melakukan perbuatan yang melawan hukum.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Dalam gugatannya, Muhidin menuntut Jokowi untuk menyatakan secara terbuka di hadapan publik atas pengunduran dirinya selaku Presiden RI.
Menanggapi hal tersebut, Mantan Kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku terheran-heran dan hanya bisa tertawa merespon hal yang menurutnya lucu tersebut.
"Hahahaha, beginilah langkah politik yang memperalat hukum," tulis Ferdinand Hutahean sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Sabtu, 1 Mei 2021.
Baca Juga: Adegan Amanda Manopo di Sinetron Ikatan Cinta Hebohkan Publik, Netizen: Suka Makan Wortel ya Kak
Pihak penggugat juga menuntut Jokowi untuk menerima gugatan perbuatan melawan hukum secara materiil dalam fungsinya yang positif ini.
Menurut Ferdinand Hutahaean, hal tersebut sangat tidak mungkin bagi majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk mengabulkan gugatan tersebut.
Dia juga menduga ada unsur politik di balik orang yang melayangkan gugatan kepada Presiden Jokowi tersebut.
Baca Juga: Link Live Streaming MotoGP Spanyol 2021 Hari ini Pukul 18.00 WIB di Trans7, Fox Sports, UseeTV
"Petitumnya saja politis, bagaimana mungkin hakim Pengadilan Negeri menjatuhkan putusan meminta Presiden mengundurkan diri?" kicau Ferdinand.
Ferdinand juga menilai Muhidin dan kawan-kawannya salah tempat jika sedang bermaksud untuk menjadikan hal ini sebuah lelucon.
"Kalau mau melawak jangan ke pengadilan, tapi ke panggung stand up comedy," pungkas Ferdinand Hutahaean.***
