Sebut KPK Minim Prestasi dan Sering Kontroversi, Febri Diansyah: Akibat Dari Revisi KPK

- 5 Mei 2021, 05:40 WIB
Sebut KPK Minim Prestasi dan Sering Kontroversi, Febri Diansyah: Akibat Dari Revisi KPK./*
Sebut KPK Minim Prestasi dan Sering Kontroversi, Febri Diansyah: Akibat Dari Revisi KPK./* /Antara



MANTRA SUKABUMI - Mantan juru bicara KPK Febri Diansyah turut berkomentar terkait beberapa pegawai KPK yang gagal tes menjadi ASN KPK.

Febri Diansyah para pegawai yang bersih dan sering bongkar kasus korupsi malah dipecat dari KPK.

Menurut Febri Diansyah telah terjadi pembusukan dari dalam KPK.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Resmi Dipersunting Fero Walandouw, Cita Citata Melepas Masa Lajang: Alhamdulillah Sah

Febri Diansyah mengatakan hasil dari revisi KPK sudah mulai terlihat, saat ini KPK tumbuh menjadi lembaga yang kontroversi serta minim prestasi.

"Jika mereka yang bersih dan berjuang membongkar skandal korupsi justru ingin diusir dari lembaga antikorupsi," ujar Febry Diansyah sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitternya @febrydiansyah pada 5 Mei 2021.

"Inilah yang sesungguhnya pantas disebut pembusukan upaya pemberantasan korupsi," ujar Febri Diansyah.

"Buah revisi UU KPK satu persatu terlihat. KPK tampak tumbuh dengan kontroversi dan minim prestasi," tutur Febry.

Baca Juga: Tiga Negeri yang Dianjurkan Rasulullah untuk Ditempati Saat Tanda Kiamat Kian Terlihat

Cuitan Febri Diansyah./*
Cuitan Febri Diansyah./*



Febri berpendapat bahwa penyidik saat ini banyak yang sedang mengusut kasus-kasus besar.

Penyidik tersebut adalah namanya yang tersebar di media massa kan dilakukan pemecatan dengan alasan tidak lulus tes.

"Ada kasus-kasus besar yang sekarang sedang ditangani sejumlah Penyidik yang namanya beredar di media akan disingkirkan dari KPK," ujar Febry.

Beberapa kasus besar tersebut adalah seperti kasus Bansos, suap benur, E KTP, kasus suap Tanjung Balai dan sebagainya.

Baca Juga: Tak Disangka, Ternyata ini Alasan Rasulullah SAW Larang Umatnya Mencabut Uban

"Sebut saja korupsi Bansos Covid-19, suap Benur di KKP, kasus suap terkait izin di ESDM dengan tersangka Samin Tan yang baru ditangkap beberapa waktu lalu, E-KTP dan juga tanjung balai," rinci Febry.

Di Antara penyidik tersebut adalah salah satunya yang mengungkap kasus E KTP dan yang telah berhasil menangkap mantan Ketua DPR RI Setya Novanto.

"Bahkan ada tim penyidik yang dulu pernah menangkap Setya Novanto, Ketua DPR RI dalam kasus E-KTP.

Febry mengatakan Lebih konyol lagi, mereka distempel Taliban dan Radikal. Narasi yang juga digunakan untuk menyerang lawan-lawan politik dan legitimasi proses Revisi UU KPK. Oleh orang-orang dan robot yang sama.

Bahkan Febry mengungkapkan banyak kalangan yang terjebak dengan isu konyol, dan pada akhirnya secara diam-diam mendukung revisi Undang Undang KPK.

Baca Juga: Ini 5 Bahaya Gunakan Kipas Angin saat Tidur, Jangan Disepelekan

"Saya juga melihat sejumlah kalangan yang berpikir juga pernah terjebak dengan isu konyol tersebut. Sehingga diam-diam ataupun terbuka mendukung revisi UU KPK." tutur mantan Jubir KPK.

Cuitan Febri Diansyah./*
Cuitan Febri Diansyah./*


Lalu kini bisa dilihat menurut Febry hasil dari revisi Undang Undang KPK.

Dan juga hasil dari sebuah pemilihan pimpinan KPK yang kontroversial.

"Sekarang lihatlah, bagaimana kondisi KPK pasca revisi dan kinerja KPK dari proses pemilihan Pimpinan KPK yang kontroversial," punglas Febry.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah