Nahdlatul Ulama Kecam Israel dan Buka Sumbangan Peduli Palestina, ini Link Donasinya

- 18 Mei 2021, 09:01 WIB
Ilustrasi Palestina
Ilustrasi Palestina /Pixabay/hosny_salah



MANTRA SUKABUMI - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU mengecam agresi militer Israel terhadap Palestina.

Nahdlatul Ulama pun mendorong upaya gencatan senjata dari kedua belah pihak antara Militer Israel dan Pejuang Palestina.

Menurut Nahdlatul Ulama Hal tersebut bertujuan agar bantuan kemanusiaan bisa masuk dan kondisi Palestina pulih seperti sedia kala.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Selamat Jalan, Komedian Bopak Sampaikan Kabar Kehilangan: Menjadi Permata di Tidur Panjangmu

Saat ini, PB Nahdlatul Ulama telah menginisiasi penggalangan donasi solidaritas untuk warga Palestina melalui NU Care-LAZISNU.

 Ketua Pengurus Pusat NU Care-LAZISNU H Achmad Sudrajat menyampaikan bahwa saat ini PB Nahdlatul Ulama sedang mengumpulkan dana untuk disumbangkan ke masyarakat Palestina.

Ia juga mengajak seluruh Nahdliyin untuk berbondong-bondong memberikan sumbangsih yang terbaik.

Kemudian Donasi dan sumbangan bisa disalurkan dengan klik tautan www.nucare.id/program/pedulipalestina.

Sementara Dari jumlah target total donasi sebesar Rp10 miliar, dan kini sudah terkumpul Rp593.189.136.

Sebelumnya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj melakukan kunjungan ke rumah Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun, di Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin 17 Mei 2021.

Baca Juga: Info Terupdate: Mesir dan UEA Tawarkan Gencatan Senjata Asal Berhenti Serang Israel, Hamas: Siap Perang Besar

Kunjungan itu dimaksudkan untuk memberikan dukungan moral sekaligus meminta Israel menghentikan penyerangan atau agresi militer terhadap rakyat Palestina.

Menurut Kyai Said, gencatan senjata atau menghentikan agresi militer itu bertujuan untuk mengakhiri krisis kemanusiaan.

Ditegaskan Kiai Said, agresi Israel terhadap Palestina untuk kesekian kalinya telah menimbulkan nestapa bagi kemanusiaan.

Peristiwa kemanusiaan terjadi antara Militer Israel dan Pejuang Palestina semakin memanas.

Saat ini telah memakan korban jiwa sebanyak 188 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak. Lebih dari itu, terdapat 1000 lebih korban luka-luka dan bangunan yang porak poranda.

NU menegaskan, mengutuk dan mengecam keras agresi Militer Israel yang telah memporak-porandakan Palestina, merenggut nyawa-nyawa warga sipil yang tidak berdosa.

"Hentikan segera agresi Militer yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Ini merupakan tragedi kemanusiaan yang tidak bisa dibiarkan dan ditolerir,” tegas Aqil Said Siroj sebagaimana dikutipantrasukabumi.com dari akun resmi nu.or.id pada 18 Mei 2021.

Baca Juga: Kang Mus Preman Pensiun Terjaring Operasi Penyekatan, Netizen : Adem Lihat Senyum Khasnya

Konflik yang terjadi di sana sudah berusia seabad, terhitung sejak Deklarasi Balfour pada 1917 yang bersumber dari klaim bermasalah Israel atas tanah yang dijanjikan.

Lalu Inggris mendukung national home bagi warga Yahudi di tanah yang telah ditempati bangsa Palestina.

Konflik berdarah terus berlangsung sejak Israel, secara sepihak, memproklamasikan berdirinya negara Israel pada 14 Mei 1948 tanpa batas wilayah yang jelas.

Dengan dukungan negara-negara Barat, Israel menegaskan batas wilayahnya melalui perang melawan negara-negara Arab, berturut-turut pada 1949, 1967, dan 1973,” jelas Kiai Said.

Dengan bermodal kekuatan senjata, Israel menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat, Dataran Tinggi Golan, Gaza, dan Semenanjung Sinai.

Klaim teritorial ini tidak diakui mayoritas negara, kecuali Amerika yang mengakui klaim Israel atas seluruh wilayah kota tersebut.

Israel, selama 50 tahun terakhir, terus mengukuhkan pendudukannya dengan membangun permukiman bagi ratusan ribu warga Yahudi.

"Yahudi, yang sebelumnya minoritas, kini menjadi mayoritas populasi yang menggusur bangsa Palestina,” tutur Kiai Said didampingi Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini, Ketua PBNU H Robikin Emhas, dan Ketua PP NU Care-LAZISNU H Achmad Sudrajat.

Kiai Said menyayangkan para pejuang Palestina yang terbelah dalam menghadapi Palestina.

Terdapat dua faksi pejuang yang saling berseberangan pendapat, yakni Fatah dan Hamas.

Baca Juga: Romo Benny Disemprot Pakar Telematika: Begini Kualitas Statement Anggota BPIP

Fatah setuju solusi dua negara sebagaimana telah disepakati dalam Perjanjian Oslo 1993, Tetapi Hamas menolak.

Hamas ingin mendirikan Palestina berdasarkan Islam, Fatah berhaluan nasionalis sekuler. Kedua faksi terkunci dalam perang saudara sejak 2006.

Hamas menguasai Gaza, Fatah menguasai Tepi Barat. Polarisasi faksi-faksi pejuang Palestina ikut menyulitkan proses penyelesaian konflik Israel-Palestina,” katanya.

 “Pada hari ini KH Said Aqil Siroj berkunjung ke rumah kediaman Dubes Palestina Zuhair Al-Shun.

Pada kesempatan ini beliau menyampaikan dukungan moral dan juga kita sekarang PBNU sedang mengumpulkan dana untuk kita sumbangkan ke masyarakat Palestina,” kata  Sudrajat.

“Oleh karena itu, saya dari NU Care-LAZISNU dan seluruh jajaran se-Indonesia dan dunia, mengajak Nahdliyin untuk berbondong-bondong memberikan sumbangsih yang terbaik.

"Mudah-mudahan ini bermanfaat buat masyarakat Palestina,” pungkasnya.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x