Rocky Gerung: Nasionalisme itu Ideologi Purba, Gagal Paham jika Demi Nasionalisme Tak Boleh Berbeda

- 1 Juni 2021, 06:25 WIB
Rocky Gerung berikan tanggapan terkait pemahaman ideologi nasionalisme yang keliru
Rocky Gerung berikan tanggapan terkait pemahaman ideologi nasionalisme yang keliru /ANTARA/

MANTRA SUKABUMI - Rocky Gerung menanggapi soal pemahaman ideologi nasionalisme yang keliru. 

Tokoh filsuf Indonesia, Rocky Gerung  mengatakan dirinya mempunyai sebuah ide tentang ideologi. 

Sebuah paradigma baru Rocky Gerung tentang sebuah ideologi yang tengah ditunggu dunia. 

Baca Juga: Jadwal Acara TV Selasa 1 Juni 2021, Lengkap RTV, RCTI, SCTV, NET TV, Trans TV dan Indosiar

"Saya mau katakan bahwa ide saya untuk indonesia adalah paradigma baru, paradigma di dalam ideologi ideologi yang sedang tunggu di dunia," ujar Rocky Gerung seperti dilihat mantrasukabumi.com dari kanal youtubenya pada Selasa, 1 Mei 2021. 

"Ide saya tentang Indonesia adalah paradigma baru, paradigma di dalam ideologi-ideologi yang sedang tumbuh," katanya menambahkan. 

Rocky Gerung pun menyebutkan beberapa ideologi yang hari ini berkembang di beberapa negara. 

"Di dunia orang masuk pada ideologi perdamaian, ideologi Justice, ideologi feminisme, macam-macam Ideologi milenial dan kita sekarang itu pemimpin kita nggak ngerti tentang pertumbuhan Ideologi itu diluar," tuturnya. 

Baca Juga: Trailer Ikatan cinta 1 Juni 2021: Elsa Kunjungi Mang Dadang di Rumah Sakit, Rendy Dapatkan Info Baru

Kemudian saat berbicara soal ideologi Indonesia, Rocky menyebut nasionalisme itu ideologi purba, yang tak perlu diucapkan lagi. 

Bicara tentang apa ideologi Indonesia? nasionalisme, Nasionalisme itu ideologi purba, ideologi yang sebetulnya sudah nggak boleh diucapkan lagi. 

Lagi pula menurut Rocky Gerung, pemahaman tentang ideologi nasionalisme kali ini salah kaprah. 

"Nasionalisme dulu dipakai untuk menghalangi atau mengusir penjajah, nah sekarang penjajahnya ada ke dalam? Nasionalisme kan Ideologi keluar," ucapnya. 

"Dan cara-cara berpikir nasionalistik dalam pengertian beberapa partai sekarang ini, itu sebetulnya mengecilkan kemerdekaan manusia," katanya menambahkan. 

Baca Juga: Kritisi Politik Indonesia, Rocky Gerung: Orang Pintar Tersisih oleh Orang Dungu, Karena Modalnya Kurang

Pasalnya kata Rocky, kali ini nasionalisme selalu bersifat psikologi publik, perpolitikan menjadi marah terus karena sifat nasionalisme. 

"Nasionalisme selalu bersifat mengeksploitasi psikologi publik, politik kita jadi marah terus karena sifat nasionalisme kita," ujarnya. 

"Saya bedakan antara nasionalisme sebagai tuntunan etis yaitu upaya untuk mempersatukan yang berbeda dengan nasionalisme yang justru berupaya menghilangkan perbedaan," ucapnya. 

"Ini gagalnya, gagal paham kita seolah-olah demi nasionalisme kita nggak boleh berbeda  padahal sebetulnya nasionalisme itu untuk untuk melindungi perbedaan kita ke luar," tandasnya.***

 

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah