Beri Karpet Merah BUMN China, Said Didu: Memangnya Kontraktor Kita Sudah Tidak Mampu?

- 12 Juni 2021, 18:16 WIB
Beri Karpet Merah BUMN China, Said Didu: Memangnya Kontraktor Kita Sudah Tidak Mampu?
Beri Karpet Merah BUMN China, Said Didu: Memangnya Kontraktor Kita Sudah Tidak Mampu? /Facebook.com/Muhammad Said Didu

MANTRA SUKABUMI - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu angkat bicara terkait rencana BUMN China diberi karpet merah.

Said Didu mempertanyakan maksud dibalik rencana pemberian karpet merah bagi BUMN China dalam proyek infrastruktur di Indonesia.

Ia juga mempertanyakan apakah kontraktor Indonesia sudah tidak ada yang mampu atau ini sebagai jalan bagi China untuk menguasai infrastruktur di Indonesia.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Sebut Pungli Tanjung Priok Kecil, yang Besar Terjadi di Belakang Meja, Lobi Hotel dan Cafe

Baca Juga: Biodata Shanty Istri Denny Cagur yang Dikabarkan Kabur dari Rumah, Lengkap Agama, Umur, Instagram, Fakta

Hal itu disampaikan Said Didu melalui akun Twitter miliknya. Ia juga mengatakan khawatir terjadi seperti

"Waskita Karya menggandeng  BUMN China untuk membangun infrastruktur di Indonesia. Memangnya kontraktor kita sdh tdk mampu," tulisnya dikutip mantrasukabumi.com pada Sabtu, 12 Juni 2021.

Beri Karpet Merah BUMN China, Said Didu: Memangnya Kontraktor Kita Sudah Tidak Mampu?
Beri Karpet Merah BUMN China, Said Didu: Memangnya Kontraktor Kita Sudah Tidak Mampu? Muhammad Said Didu @msaid_didu

"Apakah  ini menjadi pintu masuk China menguasai infrastruktur di Indonesia sebagaimana trjd di negara lain?," lanjutnya.

Dilansir dari akun Youtube miliknya MSD pada Senin, 12 Juni 2021, Said Didu mengomentari rencana pemerintah yang akan bekerjasama dengan BUMN China untuk menggarap infrastruktur.

Baca Juga: Ucapkan 2 Kalimat Pendek ini Sebelum Berdoa, Apapun Hajat Anda akan Terkabul

"Bagaimana sebenarnya soal kerjasama dengan BUMN negara lain, apa pernah terjadi sebelumnya," tanya Hersubeno Arief dalam dialog tersebut.

Mendapat pertanyaan itu Said Didu mengatakan, jika cita-cita presiden dan menteri adalah menjadikan BUMN go global, yakni menguasai pasar-pasar di luar negeri.

"Dulu Waskita, Adhi Karya didorong ke Timur Tengah untuk mendapatkan kontrak Timur Tengah. Pabrik semen di Vietman, Thailand disuruh mengambil pasar-pasar disana. Kemudian Telkom didorong keluar negeri untuk mengambil pasar-pasar disana, itu go global," jawabnya.

Baca Juga: Ussy Sulistiawaty Ancam Bawa ke Pengadilan, jika Andhika Pratama Lakukan Hal ini

Ia menegaskan yang terjadi saat ini adalah anti go global, sebab mengundang pihak luar negeri untuk mengambil pasar-pasar para kontraktor di Indonesia.

"Ditengah-tengahnya vakum para kontraktor, pemerintah justru mengundang kontraktor lain ke Indonesia untuk mengambil pasar-pasar di Indonesia," bebernya.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah