Menyadur dari sebuah analisis di The Lancet, Zubairi Djoerban mengklaim jika risiko masuk rumah sakit dua kali lipat untuk orang yang terinfeksi varian delta.
"Risiko juga meningkat pada mereka yang memiliki komorbid," katanya.
Sedangkan untuk efektivitas vaksin terhadap varian delta, Zubairi Djoerban menyampaikan kabar baik.
"Vaksin melindungi kita dari varian ini? Kabar baiknya iya. Studi di Inggris terhadap belasan ribu orang yang terinfeksi Delta mengungkap itu," ujarnya.
Ketua Satgas Covid-19 PB IDI itu mengatakan, vaksin dari Pfizer-BioNTech dan AstraZeneca menghasilkan efektivitas melebihi 90 persen.
"Pfizer-BioNTech memberikan 96 persen perlindungan, sementara AstraZeneca memberikan 92 persen," imbuh Zubairi Djoerban.
Kemudian untuk potensi Indonesia dilanda "tsunami" Covid-19 seperti di India, ia berharap tidak, meskipun terdapat lonjakan penularan virus.
Pada akhir unggahannya, Ketua Satgas Covid-19 PB IDI Zubairi Djoerban memberikan saran kepada masyarakat dan juga pemerintah.
"Tegas, monitoring dan evaluasi secara berkala. Mari kita bahu membahu melewati keadaan ini. Tetap pakai masker dan berjarak. Bismillah," pungkasnya.***