MANTRA SUKABUMI - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut Selatan Seram, Maluku Tengah rawan potensi gempa dan tsunami.
Hal itu disampaikan menyusul gempa yang terjadi di Seram kemarin yang mengakibatkan tsunami kecil diduga akibat longsoran bawah laut.
Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menyebut setidaknya sudah 4 kali gempa dan tsunami yang pernah terjadi di Seram.
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Singgung Anjing, Ketua Cyber Meradang, Husin Alwi: UAS Ustadz Murtad
Baca Juga: Laksanakan Perintah Presiden, Polri Tangkap 3000 orang Lebih Kasus Premanisme dan Pungli
"Selatan seram adl kawasan rawan gempa dan tsunami. Sbelumnya, sdh tjd gempa & tsunami: (1) Tsunami Ambon-Seram 1674 - 2.243 orang meninggal, (2)Tsunami Elpaputih 1899 menyebabkan 4.000 orang meninggal," tulis Daryono di akun Twitter miliknya dikutip mantrasukabumi.com pada Kamis, 17 Juni 2021.
Selatan seram adl kawasan rawan gempa dan tsunami. Sbelumnya, sdh tjd gempa & tsunami: (1) Tsunami Ambon-Seram 1674 - 2.243 orang meninggal, (2)Tsunami Elpaputih 1899 menyebabkan 4.000 orang meninggal, (3) Tsunami merusak di Ambon 1950, (4) Gempa Ambon 2019 - 31 orang meninggal.— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) June 16, 2021q
"(3) Tsunami merusak di Ambon 1950, (4) Gempa Ambon 2019 - 31 orang meninggal," lanjutnya.
Daryono menjelaskan, di Indonesia tsunami yang dipicu longsoran sudah terjadi beberapa kali.
Diantaranya Tsunami Selat Sunda pada tahun 1883, Tsunami Elpaputih tahun 1899, Tsunami Lembata tahun 1979, Tsunami Flores tahun1992, Tsunami Palu tahun 2018, Tsunami Selat Sunda tahun 2018 dan lain-lain.