MANTRA SUKABUMI - Tokoh Nahdhatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla angkat bicara terkait wacana Jokowi 3 periode.
Menurut Ulil Abshar, yang layak diperjuangkan itu bukan tambahan jabatan presiden menjadi 3 periode, namun menghapus sama sekali ketentuan presidential threshold sebesar 20 persen.
Menantu Kyai kharismatik Musthofa Bisri atau Gus Mus itu menambahkan, ketentuan presidential threshold tersebut hanya menguntungkan partai besar saja.
Baca Juga: Dulu Serang Anies Soal Formula E, Ferdinand Hutahaean Kini Serang DPRD DKI Soal JIS: Omong Kosong
Selain itu, para calon yang diusung pun tidak dapat dijamin sebagai calon yang terbaik dan bahkan masuk akal.
"Yang justru layak diusahakan itu bukan presiden tiga periode, tetapi menghapus sama sekali ketentuan presidential threshold sebesar 20%," tulis Ulil Abshar Abdalla di akun Twitter pribadinya dikutip mantrasukabumi.com pada Sabtu, 19 Juni 2021.
Yang justru layak diusahakan itu bukan presiden tiga periode, tetapi menghapus sama sekali ketentuan presidential threshold sebesar 20%.
Ini aturan hanya menguntungkan partai2 besar yg kadang (atau malah kerap) tidak menjamin bisa menyuguhkan calon yg "masuk akal."— Ulil Abshar-Abdalla (@ulil) June 19, 2021
"Ini aturan hanya menguntungkan partai2 besar yg kadang (atau malah kerap) tidak menjamin bisa menyuguhkan calon yg "masuk akal."," lanjutnya.
Ulil Abshar Abdalla menegaskan, ide presiden 3 periode secara moral politik dan kategoris harus ditolak. Sebab menurutnya hal itu melambangkan oportunisme politik yang berbahaya.