MANTRA SUKABUMI - Wakil Sekjen DPP sekaligus anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Irwan menyoroti tindakan dan pernyataan Direktur eksekutif Indo Barometer M Qodari.
Irwan mengatakan agar Presiden Jokowi menegur M Qodari yang mendorong agar menjabat Presiden 3 periode.
Menurut Irwan jika Jokowi mendiamkan hal tersebut, maka rakyat akan berkesimpulan bahwa pihak istana membiarkan dan merestui Jokowi agar menjabat Presiden 3 periode.
"Pak Jokowi harus segera menegur Qodari dan kelompok lainnya untuk berhenti cari muka dengan terus melantangkan Jokowi 3 priode," ucap Irwan seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun @PDemokrat pada 20 Juni 2021.
"Jika tidak menegur, maka akan ada rakyat yang berkesimpulan bahwa ada pembiaran dari Istana agar isu presiden 3 periode terus menggelinding." tutur Irwan.
Padahal Presiden Jokowi sebelumnya telah menegaskan, bahwa dirinya menolak dicalonkan untuk menjabat Presiden 3 periode.
Menurut Jokowi jika ada orang yang mendukung dirinya menjabat Presiden 3 periode, maka ada 3 alasan dari orang tersebut.
Alasan pertama menurut Jokowi, adalah ingin menjerumuskan dirinya, lalu yang kedua ingin mencari muka, dan yang ketiga ingin menampar mukanya.
Sebelumnya Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mendukung pencalonan Presiden Jokowi untuk menjabat 3 periode.
Bahkan M Qodari menjelaskan alasan terbentuknya relawan atau Komunitas Jokowi-Prabowo 2024.
Menurut M Qodari, hal tersebut terjadi karena muncul ide dan gagasan dari berbagai kalangan agar Presiden Jokowi bisa melanjutkan masa jabatannya sebagai presiden atau menjabat tiga periode.
M Qodari melanjutkan ide tersebut semakin kencang dibahas dengan sejumlah kalangan.
Misalnya, kata Qodari, ia bertemu dengan simpatisan Jokowi dalam Pilpres 2019, Baron Danardono Wibowo.
Baca Juga: Bunga Citra Lestari Isolasi Bersama 4 Temannya, BCL: Covid Buat Mentalku Down
Baron adalah merupakan ketua salah satu relawan pendukung Jokowi bernama Cabe Rawit.
Qodari juga bertemu dengan Timothy Ivan Triyono, yang ia sebut sebagai mantan aktivis Fakultas Hukum Universitas Atmajaya Yogyakarta.
Qodari menuturkan, setelah berdiskusi dengan keduanya, mereka sepakat untuk membentuk suatu wadah yang belakangan diberikan nama Komunitas Jokowi-Prabowo atau JokPro.***