Rektor UIC Sebut Pemindahan Ibu Kota Negara Tidak Masuk Akal, Musni Umar: Utangnya Sudah Menggunung

- 24 Juni 2021, 05:42 WIB
Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar menanggapi usulan Qodari soal Presiden 3 periode.*
Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar menanggapi usulan Qodari soal Presiden 3 periode.* /Instagram.com/@musniumar

Sebelumnya Anggota BKSAP DPR RI Didi Irawadi mempertanyakan rencana pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara untuk tujuan SDGs ini yang kembali muncul saat pandemi.

Meskipun sudah lama di-planning oleh Bappenas, tetapi ia mempertanyakan manfaat pemindahan IKN bagi bangsa.

Baca Juga: Titi Kamal Bagikan Foto Saat Bayi Bersama Kedua Orangtuanya, Netizen: Om Kamal Ayah yang Luar Biasa

Apalagi situasi bangsa saat ini yang harus mengeluarkan banyak biaya untuk penanganan pandemi.

“Sebagaimana diketahui pemindahan Ibu Kota Negara memerlukan biaya yang sangat besar. Sepengetahuan saya, rencana awal paling tidak (anggarannya) lebih dari Rp400 triliun. Bahkan di dalam perjalanan ke depan bisa ribuan triliun diperlukan. Nah pertanyaan saya, apakah dalam situasi dunia yang sudah modern sekarang, konsep bahwa ibu kota negara harus berada di center atau di tengah-tengah suatu negara itu masih relevan?” tanya Didi dikutip mantrasukabumi.com dari laman dpr.go.id pada Kamis, 24 Juni 2021.

Ia lantas mengatakan jika belajar dari Amerika, tidak pernah ada alasan bahwa ibu kota negara Amerika yang berada di ujung timur Washington DC itu dipindahkan demi kesejahteraan.

“Dalam sejarah Amerika, hampir 250 tahun tidak pernah dipindahkan ke tengah, ke Kansas City misalnya. Namun jika kita lihat, Amerika sampai hari ini tetap sejahtera," sambungnya.

"Begitu juga masyarakat di negara-negara bagian lainnya, di selatan ada Texas, di tenggara Amerika ada Florida, semua sejahtera,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Andriana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah