MANTRA SUKABUMI - Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyoroti foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pemakaman pasien Covid-19.
Ferdinand mengaku dirinya menganalisis maksud Anies Baswedan dalam foto dengan latar belakang makam korban pasien Covid-19.
Ferdinand pun lantas menduga-duga apakah DKI Jakarta akan dijadikan kuburan di bawah kepemimpinan Anies Baswedan.
Baca Juga: Mengejutkan, Anies Baswedan Sebut DKI Jakarta Bisa Kolaps, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Divonis 4 Tahun Penjara, Ucapan Ahok Kembali Viral, Netizen: Sumpah Keramat
"Saya mencoba menganalisis foto ini, kira2 apa maksud @aniesbaswedan posting foto dgn latar makam korban covid dan caption DKI Jakarta?," tulis Ferdinand di akun Twitter-nya pada Kamis, 24 Juni 2021.
Saya mencoba menganalisis foto ini, kira2 apa maksud @aniesbaswedan posting foto dgn latar makam korban covid dan caption DKI Jakarta?
Mgknkah Anies mau menyatakan, DKI Jakarta ini akan jadi kuburan dibawah kepemimpinannya? Entahlah..!! pic.twitter.com/5wiyBxNjap— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) June 24, 2021
"Mgknkah Anies mau menyatakan, DKI Jakarta ini akan jadi kuburan dibawah kepemimpinannya? Entahlah..!!," lanjutnya.
Seperti diketahui, Anies Baswedan beberapa hari yang lalu turut menghadiri pemakaman pasien Covid-19.
Anies mengatakan hari itu merupakan rekor pemakaman pasien Covid-19 selama wabah ini berlangsung.
"Hari ini rekor pemakaman selama wabah Covid-19 di DKI: 180 jenazah dikuburkan dengan prosedur Covid-19," ujarnya.
Baca Juga: Air Mata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Tak Berhenti Mengalir: Dia Minggu Lalu Sehat Pak
Dirinya juga mengatakan jika Pemprov DKI Jakarta sengaja menyiapkan lahan seluar 3 hektar yang dikhususkan untuk pemakaman pasien Covid-19.
"Lahan baru di Rorotan ini ukurannya 3 Ha, khusus Covid," katanya.
Namun begitu, Anies berharap lahan tersebut tidak terisi penuh oleh pasien Covid-19.
"Meskipun luas, tolong jangan sampai dipenuhi. Ya, jangan sampai penuh, jangan diisi jenazah seperti hari ini lagi. Cukup, cukup sudah. Kita tak ingin melihat lebih banyak lagi wajah duka," pungkasnya.***