Publik Dihebohkan Varian Delta yang Bisa Menular Hanya dengan Berpapasan, Berikut Penjelasan IDI

- 25 Juni 2021, 19:19 WIB
Ilustrasi Virus varian Delta.
Ilustrasi Virus varian Delta. /Twitter.com/@lipiindonesia

MANTRA SUKABUMI - Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban, memberikan penjelasan mendalam terkait varian Delta.

Seperti diketahui, varian Delta ini merupakan mutasi Covid-19 yang diklaim berasal dari India, Katua Satgas IDI pun memberikan penjelasan soal potensi infeksinya.

Pernyataan dari Ketua Satgas IDI ini dipaparkan usai masyarakat dihebohkan oleh varian Delta yang bisa menular hanya dengan berpapasan.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Melalui akun Twitter pribadinya, Zubairi Djoerban memberikan penjelasannya terkait varian Delta yang bisa menular hanya dengan berpapasan dalam hitungan detik.

"Apakah itu lelucon? Masa iya hanya beberapa detik berpapasan dengan orang lain bisa terinfeksi? Ini penjelasan saya," tulisnya dikutip mantrasukabumi.com dari @ProfesorZubairi pada 25 Juni 2021.

Menurut Zubairi Djoerban, transmisi cepat dari varian Delta bukan semata-mata candaan saja.

"Itu adalah hasil tracing di Australia untuk kasus-kasus baru," tambahnya.

Ia mengatakan, tracing tersebut menyelidiki penularan yang terjadi di Bondi Junction Westfield, Australia.

Dalam unggahannya, Ketua Satgas IDI mengatakan lokasi tersebut merupakan sebuah pusat perbelanjaan, yang menunjukkan bagaimana cepatnya penularan varian Delta.

"Hal itu yang menjadi konsern para ahli, apalagi kejadiannya tidak terjadi sekali saja di sana," cuitnya.

Dengan demikian, ia menuturkan bahwa pejabat kesehatan Australia telah mengingatkan, bahwa penularan virus tidak lagi butuh waktu hingga 15 menit.

"Tapi dimungkinkan bisa dalam hitungan detik," tutur Ketua Satgas IDI.

Baca Juga: IDI Uraikan Teka-teki Varian Delta dari India, Alasan Lebih Menular hingga Efektivitas Vaksin

Zubairi Djoerban kemudian memaparkan bagaimana transmisi kontak sekilas bisa terjadi, menurut penjelasan dari ahli virologi di Universitas Griffith, Lara Herrero.

"Virus didapati bertahan di udara cukup lama, sehingga seseorang bisa menghirupnya dan terinfeksi," paparnya.

Tak hanya Lara Herrero, menurut Ketua Satgas IDI, klaim transmisi kontak sekilas ini telah didukung oleh beberapa ahli di dunia.

"Termasuk Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard dan juga ahli epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding," katanya.

Pada akhir unggahannya, Zubairi Djoerban mengatakan bahwa varian Delta menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara, tak terkecuali Indonesia.

"Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang beredar, masih bisa bekerja melawan Varian Delta ini," pungkas Ketua Satgas IDI.***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah